Yang kumaksud harga diri bukan soal nominal angka “berapa harganya ? diri itu sendiri”
Tapi masalah manusia itu masih memakai pikiran atau perasaan dalam mengendalikan segala sesuatu.
Kita ini adalah manusia, Makhluk paling sempurna. Tercipta oleh perasaan dan tumbuh dengan pemikiran.
Tidak sesimpel logika, yang selalu bisa dijabarkan dengan
abjad A sampai Z.
Secara Harfiah, keberadaan manusia itu sendiri mengandung Makna dan Arti. Bukan
sembarangan diciptakan hanya untuk memenuhi pantat bumi saja.
Harga diri seseorang tidak patut dinilai dan dibayar dengan harga. Karna manusia yang berharga itu sendiri takkan mau harga dirinya dibayar dengan harta sebesar apapun.
Ketahuilah, tidak ada manusia yang terlahir berdosa. Manusia yang terlahir dengan pikiran kotor dan picik itu tidak ada. Semuanya terlahir suci, bersih seperti selembar kertas kosong.
Yang membuat manusia itu kotor, adalah Lingkungannya. Keluarga, pertemanan dan masyarakat yang akhirnya membentuk karakter dan sifat seseorang itu sendiri.
Saat sudah dewasa kelak, bayi yang suci itu akan menjadi apapun yang diciptakan oleh lingkungannya. Bisa menjadi monster, atau malaikat.
Banyak yang bilang laki-laki berfikir lebih banyak daripada berperasaan. Dan para wanita lebih banyak berperasaan daripada memakai logika.
Mungkin hal ini memang benar, tapi bagiku tergantung juga orangnya.
Itulah sebabnya mengapa wanita lebih sedikit mengerti namun banyak memahami.
Sedangkan laki-laki lebih banyak yang bersikap pasti dan optimis. Karna para lelaki lebih banyak mengerti, namun sedikit memahami.