Aku tak boleh menyalahkan orang lain, siapapun tak boleh. Ini semua terjadi semata-mata karena salahku sendiri.
So, begini ceritanya.
Semua berawal saat kakak suamiku pindah ke rumah yang saat ini kami tinggali.
Suamiku pusing dan bingung memikirkan, antara rasa kasihan karena sang kakak membawa 3orang anak yang masih cerendel, dan juga ingin menyelamatkan keluarga kecilnya dari musibah, yang bisa ditimbulkan dari kehadiran kakaknya ditengah keluarga kami.
Kami pun memutuskan untuk tinggal sementara di rumah orang tuaku.
Rumah asli tempat aku bertumbuh selama bertahun-tahun.
Tapi segalanya memang telah berubah. Bukan hanya aku dan pemikiranku. Tapi kenyataan dan realita juga telah berubah.
Kondisi rumah ku sekarang sangat kotor dan penuh sampah. Jauh dari kata bersih dan tak tampak rapi sedikitpun.
Sampah berserakan di mana-mana. Dan kain gombalan menggunung di sudut rumah.
Ayahku sudah mulai tua dan tak sanggup lagi memikirkan hal-hal runyam dalam hidup ini, ditambah ada riwayat darah tinggi.
Adikku belum sembuh dari kecanduannya pada obat-obatan.
Dan yang terparah adalah ibuku, tonggak dari rumah ini.
Seorang wanita penipu sedang menggerogoti harta ibuku. Tapi tanpa disadari oleh nya wanita penipu itu terus bergelirya melebarkan sayapnya dirumah ini.
Aku ingin berbuat sesuatu, tapi apalah daya, ilmu gaib tak membuat ku tertarik.
#Next Story 2morrow..