Entri Populer

Kamis, 25 Februari 2016

INgin Menulis


Keinginanku untuk menulis, bukan hanya ditentang oleh Orang Tuaku, ditentang oleh teman-temanku.
Tapi kadang alam semesta juga menentangnya.
seperti hari ini. Ketika aku mendapati Buku yang Berisi Karya Tulisanku hancur.
Di dalam tas yang isinya bersamaan dengan Tempat minum.
Buku itu Habis tersiram air yang tanpa sengaja tumpah dari tempat minumku.

AH.. SHITT

Aku berusaha meluangkan waktu untuk menulis di Buku itu. Tapi dalam waktu sekejap. Isi.
Lembaran demi lembaran kertas, Menyatu dengan tinta pulpen yang melumer terkena air.

Tapi ya.. Ikhlaskan saja.
Life just like this.


Foto dalam Foto

Jumat, 19 Februari 2016

3 Hal Yang Harus Dipahami Ketika Berhubungan Dengan Remaja

Terdapat tiga hal yang harus dipahami ketika kita berhubungan anak remaja, Antara Lain :
1.     penerimaan’
anak-anak yang sudah beranjak dewasa sangat membutuhkan approval atau persetujuan. Ketika anak berusia 13 tahun, mereka akan sering mendengar pendapat yang disampaikan oleh orang lain selain orang tuanya. Jika fase ini anak kita tidak mendapatkan perhatian yang penuh dari orang tua, mereka tidak akan lagi mendengarkan arahan kita. Bahkan mereka akan lebih memilih mendengarkan opini orang lain yang belum tentu benar adanya.
2.      batasan/boundaries
 dimana sang anak menginginkan bahwa orang tua terlibat dalam kehidupan mereka yang sudah mulai menemukan lingkungan yang bervariasi. Mungkin seringnya kita menemukan bahwa sebagain besar remaja sepertinya tidak membutuhkan perhatian dari kita sebagai orang tua, namun sebenarnya mereka sangat membutuhkan perhatian orang tua. Mereka membutuhkan inspeksi dari orang tuanya dan mereka juga membutuhkan batasan dari orang tuanya. Mereka mengharapkan bahwa orang tuanya berada di tengah batasan yang sudah diciptakan untuk anak remajanya.
3.      Pembentukakn karakter/ sifat
 sang anak pada usia remaja. Anak usia remaja memerlukan pengetahuan tentang bagaimana membuat pilihan yang benar dan tepat dan bagaimana untuk bisa tetap kuat di tengah-tengah tekanan. Dalam pembentukan karakter anak, peran orang tua sangat penting. Sebagai contoh gambaran seorang ibu yang menurutnya sangat menyayanginya, selalu memberi perhatian penuh dan pengertian serta bisa menjadi sebagai seorang sahabat yang bisa di ajak curhat akan melekat pada diri seorang anak, sehingga gambaran mengenai ibunya tersebut akan menjadi landasan dan menjadi cerimin bagi diri anak dalam mengarungi hari-harinya. Maka curahkanlah segala bentuk perhatian dan rasa kasih sayang kepada anak hingga sang anak betul-betul merasakannya dan jadilah sahabat setia yang senantiasa selalu hadirtatkala anak membutuhkannya. Hal ini bisa menjadi benteng positif bagi anak ketika mendapati pengaruh-pengaruh jelek dari lingkungan luar. Anak akan selalu menghargai dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh orang tua, karena memang dirinya merasakan dan meyakini bahwa orang tua mereka menyayanginya dan petunjuk serta nasihat orang tua akan dianggap sebagai solusi terbaik bagi diri si anak.



Minggu, 14 Februari 2016

Damar Ramadhan - Amanda Situmeang -Sasya Situmeang (Part 1)

Mereka bilang Damar itu Bocah aneh. Dia sering menyendiri, dan suka duduk di bangku Taman, yang letaknya sekitar 10 Meter dari Toilet sekolah.
Walaupun banyak tanaman Bunga, Tapi Aroma khas dari Toilet, sering tercium sengat jika seseorang duduk di bangku itu.
Dan entah kenapa Damar Ramadhan, suka duduk sendiri di tempat itu.
Pernah sesekali kuperhatikan expresinya yang tersenyum sendiri, dan itu membuatku ikut-ikutan menyebutnya Bocah aneh.
Tapi Damar, jauh di lubuk hatiku tersimpan keinginan yang besar untuk menjadi sahabatnya.
2 Tahun menjadi teman satu kelasnya dan membiarkan seisi sekolah menyebutnya Aneh. Itu membuatku iba sekaligus memahami kesepiannya.

..
Oh Ya. Perkenalkan namaku Amanda Situmeang.
Biar kata punya marga Batak, Jangan kira aku bisa bahasa Batak apalagi mengerti adat Budaya Batak.
Orang tuaku tidak mewarisi Adat itu, Ayah sudah 15 Tahun bekerja di Luar Negri. Sedangkan ibuku sudah 5tahun tinggal dijakarta.
Bahasa ibu mirip Betawi. Dan keluarga Kami layaknya orang pribumi yang berlagak kebulean di Tanah air Indonesia ini.
Tetanggaku saja heran, kebiasaan keluarga kami tidak mirip orang indonesia.
Setiap pagi makan Roti dan Susu, lalu malam makan sup sayuran. Jarang makan nasi yang umumnya menjadi makanan pokok orang Indonesia.

And for you information. Aku baru saja naik ke kelas 3Sma.
Dan bersekolah di Candika negri 17 Medan.
Meskipun seorang cewek, aku paling suka pelajaran yang melibatkan Fisik seperti Olahraga.
Bahkan aku menjadi satu-satunya siswa putri di kelas 3 yang ikut Eskul Bela Diri.

Kata Kakak pelatih Bela Diri, Seandainya seorang cowok Maka aku sudah bisa menjadi Preman yang malakin adek kelas.
Karna Gerakan Bela Dirinya Mantap. Cihuyy

Ah. Tapi ya Sudahlah.
Aku tetap ingin menjadi putri cantik yang suatu saat bisa bertemu pangeran tampan di istana Putih.
Dengan catatan sang pangeran itu benar-benar baik, Karna kalau pangerannya macem-macem langsung kena 'Watau.

Sore itu aku pulang sekolah sedikit lebih lama. Sekitar jam 3 Sore.
Dan aku Kaget melihat Suasana yang tak biasa itu. Rumahku ramai dengan orang-orang, dan terparkir sebuah Mobil Polisi di ujung Jalan.
'Ada Apa ini ?' Seribu tanya muncul di Kepalaku. Dan tanpa berfikir panjang,aku berlari ke arah Pintu.
Tapi orang-orang itu menghalangiku.
Dan sebuah kertas panjang kuning bertulis garis Polisi sedang terpalang dirumahku.

"PAK ADA APA INI PAK?" Pikiran Buruk langsung muncul dikepalaku tanpa diminta.
Kutarik lengan baju polisi itu dan mencoba menjelaskan "PAK, INI RUMAH SAYA, KENAPA DIPASANG GARIS POLISI"
Polisi itu memalingkan wajahnya, menatapku, lalu mencoba menjelaskan jika Telah terjadi perampokan yang menewaskan Adikku 'Sasya'.

BRUGH.
Berita itu sulit dipercaya. Sasya sudah beranjak Remaja.
 Usianya 15 Tahun, belum genap sebulan dari hari ulang Tahunnya kemarin. Ketika itu kami merayakannya dan Jalan-jalan ke Pasar Malam.

Belum tersadar dari Kekagetanku. Tiba-tiba ayah datang dan merangkulku. "Amanda.. Adikmu tewas manda.." disusul oleh ibu yang juga menangis terisak.

"Apa yang terjadi ayah.."

Memang Sulit Menerima semua ini, sasya adalah adikku satu-satunya.
 Tapi apapun yang Terjadi ini sudah Ditakdirkan oleh yang Kuasa. Dan kami sekeluarga harus menerimanya.
Aku Berang mengetahui pelaku pembunuh adikku berhasil meloloskan diri.

Dia membawa Tabungan Perhiasan mama yang disimpan dilemari senilai 30Juta.

Saat itu Aku Bersumpah. Akan Kutemukan Pelaku Pembunuh Adikku.

Bersambung....

Senin, 08 Februari 2016

MASIH FEBRUARI 2016

Orang-orang datang dan pergi, dan aku mencintaimu hingga mati.


@Bigbang

Darwis, Again.

Katakan sesuatu tentang mimpiku, tentangnya!

Aku sudah coba bicara dengan dia, tapi tak semudah itu. Ya, kau tau !

dia tak suka aku.

Dia bahkan lupa namaku. Seolah tak ingin tau apa-apa lagi tentang hidupku.

Hah.. kasihan sekali.

Meski di satu waktu, satu sisi.

Dia adalah sikap bajingan yang kuinginkan. 

bisa santay seolah tak terjadi apa-apa. 

Aku hanya mengingat Porsi  wajah itu. Bibir, Rambut, warna kulit yang menempati porsinya masing-masing dalam dirimu. Dan itu  membuatmu tampak seimbang.