Masa remaja yang menyedihkan kini
telah berlalu, aku masih tetap kesepian sampai aku lulus dengan predikat nilai ‘baik’ di Smp. Aku cukup senang
berpisah dengan mereka yang takkan-mengingatku-lagi setelah perpisahan sekolah.
‘Good bye putih Biru’
Semoga setelah ini aku berjalan ke
tempat yang Sesuai dan lebih baik.
But, wait.
Aku tak ingin melupakan 1 nama yaitu
Syahfrijal.
karna Dia_Aku sempat mengaguminya.
Sepertinya kami hidup di dunia berbeda, tapi bisa tersambung dalam konteks yang sama.
Dia seorang yang kasar dan sok tau, tanpa dia tau aku juga selalu ingin tau tentang dia :’(
karna Dia_Aku sempat mengaguminya.
Sepertinya kami hidup di dunia berbeda, tapi bisa tersambung dalam konteks yang sama.
Dia seorang yang kasar dan sok tau, tanpa dia tau aku juga selalu ingin tau tentang dia :’(
Jujur hanya dia yang kurindukan
jika kuingat kembali memori remajaku. Entahlah, akupun tak tau kenapa harus
dia?
4tahun berlalu, kisah cintaku ternyata
begitu cerpenis. Aku masih menyimpannya dalam memoriku. Entah untuk apa ‘Dasar
bodoh’ dia bahkan sudah melupakan Namaku. Fisiknya memang nyaris sempurna. Mata
oriental, kulit putih dan tinggi badannya. Aku belum pernah merasakan sesosok
makhluk seindah permata sepertinya. Memandangnya membuatku lemah tapi Takdir,
DIA sungguh baik hati.
Tamat SMA. Takdir mempertemukan
kami kembali, aku tak peduli banyak tentangnya. Yang aku tau permata itu
semakin indah, dan rasaku hari ini sama seperti Empat tahun lalu. Sungguh !
TUHAN, AKU JATUH CINTA.
Ketika itu Dia bertanya tentang
kabarku. Nomor handphoneku di dapat dari agen rahasia Katanya. Sesekali Aku
ingin bertemu dengannya dan menjadi temannya seperti Dulu. Tapi ternyata itu
Sulit. Selama berbulan bulan kami hanya berhubungan lewat Sms. Tak ada yang
berbeda selain jatah pulsa yang semakin boros.
Aku tak sadar Waktu telah merubah
semuanya. Ratusan kali aku dibuat kecewa,
kata-katanya terlalu lihai Berbohong, ternyata tak sedikitpun dia Melihatku berdiri
di hadapannya. Permata indah itu mencari berlian yang nyatanya tak ada berlian
yang pedulikannya selain AKU. Apa dia bukan untukku ??!
(jika bukan) kenapa 4 tahun aku terus mengharapkannya. KENAPA ?
(mungkinkah ini jawaban atas penantian bodohku)
(jika bukan) kenapa 4 tahun aku terus mengharapkannya. KENAPA ?
(mungkinkah ini jawaban atas penantian bodohku)
‘SAKIT’ Terlalu banyak kata penyesalan. Cinta ini benar-benar Buta, sampai cinta tak melihat apapun. DIA hanya selalu Memaafkan. Terlalu Sakitnya sampai tak sengaja aku menemukan Antibiotik untuk mengobati sakitku sendiri.
Mendengar kata KANGEN saja sudah membuatku iritasi. Antibiotic luka itu tak ada di manapun, dia ada di sini, di air mata dan hatiku. Tak taukah kamu ?
Sepii, ingatkah kau sepi. Coba
tatap aku dan ingat kembali jumpaku pertama dengannya. Kami sama-sama polos,
belum pernah pacaran bahkan sampai detik ini. Ketika itu semuanya indah. Aku
dan dia tak mengenal kata MUNAFIK. Tapi sekarang kudengar Jawabannya sudah
pasti TIDAK. Aku bukan berlian yang dicari permata itu. Aku memang harus
terbiasa bersamamu SEPI.
Mungkin dia bukanlah Takdirku. Mungkin tawa sesaat bersamanya hanya untuk kukenang saja.
Bukan untuk kuperpanjang masa berlakunya.
#To be Continue..
*Chery