Entri Populer

Sabtu, 30 Maret 2013

Tujuan dari semua ini {part 2}

Postingan ini adalah Lanjutan dari postingan ini


Masa remaja yang menyedihkan kini telah berlalu, aku masih tetap kesepian sampai aku lulus dengan  predikat nilai ‘baik’ di Smp. Aku cukup senang berpisah dengan mereka yang takkan-mengingatku-lagi setelah perpisahan sekolah. ‘Good bye putih Biru’
Semoga setelah ini aku berjalan ke tempat yang Sesuai dan lebih baik.    

But, wait.
 Aku tak ingin melupakan 1 nama yaitu Syahfrijal.                                                                                                                                
karna Dia_Aku sempat mengaguminya.                                                                                                                                      
 Sepertinya kami hidup di dunia berbeda, tapi bisa tersambung dalam konteks yang sama.                                                                 
Dia seorang yang kasar dan sok tau, tanpa dia tau aku juga selalu ingin tau tentang dia :’(

Jujur hanya dia yang kurindukan jika kuingat kembali memori remajaku. Entahlah, akupun tak tau kenapa harus dia?
4tahun berlalu, kisah cintaku ternyata begitu cerpenis. Aku masih menyimpannya dalam memoriku. Entah untuk apa ‘Dasar bodoh’ dia bahkan sudah melupakan Namaku. Fisiknya memang nyaris sempurna. Mata oriental, kulit putih dan tinggi badannya. Aku belum pernah merasakan sesosok makhluk seindah permata sepertinya. Memandangnya membuatku lemah tapi Takdir, DIA sungguh baik hati.
Tamat SMA. Takdir mempertemukan kami kembali, aku tak peduli banyak tentangnya. Yang aku tau permata itu semakin indah, dan rasaku hari ini sama seperti Empat tahun lalu. Sungguh !
TUHAN, AKU JATUH CINTA.
Ketika itu Dia bertanya tentang kabarku. Nomor handphoneku di dapat dari agen rahasia Katanya. Sesekali Aku ingin bertemu dengannya dan menjadi temannya seperti Dulu. Tapi ternyata itu Sulit. Selama berbulan bulan kami hanya berhubungan lewat Sms. Tak ada yang berbeda selain jatah pulsa yang semakin boros.
Aku tak sadar Waktu telah merubah semuanya.  Ratusan kali aku dibuat kecewa, kata-katanya terlalu lihai Berbohong, ternyata tak sedikitpun dia Melihatku berdiri di hadapannya. Permata indah itu mencari berlian yang nyatanya tak ada berlian yang pedulikannya selain AKU. Apa dia bukan untukku ??!                                                                                                                            
(jika bukan) kenapa 4 tahun aku terus mengharapkannya. KENAPA ?                                                                                      
(mungkinkah ini jawaban atas penantian bodohku)

‘SAKIT’ Terlalu banyak kata penyesalan. Cinta ini benar-benar Buta, sampai cinta tak melihat apapun. DIA hanya selalu Memaafkan. Terlalu Sakitnya sampai tak sengaja aku menemukan Antibiotik untuk mengobati sakitku sendiri.                                                                             
Mendengar kata KANGEN saja sudah membuatku iritasi. Antibiotic luka itu tak ada di manapun, dia ada di sini, di air mata dan hatiku. Tak taukah kamu ?
Sepii, ingatkah kau sepi. Coba tatap aku dan ingat kembali jumpaku pertama dengannya. Kami sama-sama polos, belum pernah pacaran bahkan sampai detik ini. Ketika itu semuanya indah. Aku dan dia tak mengenal kata MUNAFIK. Tapi sekarang kudengar Jawabannya sudah pasti TIDAK. Aku bukan berlian yang dicari permata itu. Aku memang harus terbiasa bersamamu SEPI.
Mungkin  dia bukanlah Takdirku. Mungkin tawa  sesaat bersamanya hanya untuk kukenang saja. Bukan untuk kuperpanjang masa berlakunya.

#To be Continue..
*Chery