Entri Populer

Kamis, 21 Januari 2021

Ujian Rumahtangga


Selamat Siang..
Aku masih saja GEDEQ sama diriku sendiri karna belum bisa mengatasi Rasa malas yang melanda Jiwa dan Raga ini.
Entah mengapa, mungkin karna aku dasarnya memang suka cari alasan untuk setiap tindakan. Bersyukur pagi ini suamiku pengertian karna aku gak seaktif biasanya.
--
Suamiku memang bukan orang kaya, dia nyaris nggak punya apa-apa.  Sebelum hidup bersamanya aku gak pernah tau rasanya kesusahan ngatur uang hanya untuk biaya makan sehari-hari.
Keluargaku selalu menyedikan makanan dan dengan mudahnya aku santap dikala aku lapar. Sedikitpun tidak pernah terpikirkan bahwa untuk makan saja, aku harus pusing dulu nyiapin menu dan daftar belanja yang sesuai sama isi kantong.
Suamiku juga selalu kelaparan, meskipun apapun yang kusediakan dia akan makan, tapi tetap saja itu menjadi sedikit beban kalau kurasa-rasakno.
Memang semua uang aku yang pegang, aku yang kelola. Semua Gaji dari jerih payahnya diserahkan padaku. Hingga secara Otomatis aku menjadi bagian dari semua hal dihidupnya. Hobynya main Playstation, Olahraga Bola dan jalan-jalan. Mau gak mau aku harus melibatkan diri didalamnya.
Sampai detik ini, Aku harus mengurus semua yang ada di dalam diri suamiku. Mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala, dia seperti seorang anak kecil manja padaku. Mungkin karna anak paling kecil, mungkin karna kurang kasih sayang dari keluarga, atau mungkin sikapnya itu memang sengaja seperti itu padaku.
Hahhh..
Jika kubayang-bayangkan memang lebih enak rasanya hidup sendiri dan menjadi gadis seperti kemarin.
Pernikahan ini penuh rasa lelah, jika kukeluhkan semua masalah, solusi yang muncul hanya ada dalam hati kecil dan ketakwaan semata.
Aku tau Allah sayang padaku, yang tadinya kufikir aku tak akan menikah sampai usia 30tahun, malah dipertemukan jodohnya di usia 25tahun.
yang kufikir aku akan kesulitan punya anak, malah hamil di usia 3bulan pernikahan.
Alhamdulillah mungkin ini memang Rezekiku.

Karna mungkin jika waktu-waktu ini terlewat begitu saja, aku masih berada dalam jiwa dan pikiran yang Gersang soal Dunia dan Cinta.
Aku tidak akan memikirkan betapa indahnya Bakti pada suami yang akan selalu menemaniku sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Aku mencintai suamiku. Menyukainya lebih dari yang bisa kuungkapkan padanya. Dia Boneka Hidupku, si manja-manjaku, selalu.
Meskipun dia bukan Orang kaya raya, setidaknya dia tau ibadah.
dan Harta gak akan pernah menjadi masalah utama dalam rumah tangga kami. Karna sejak awal pertemuan dan pernikahan, tidak pernah mau mendebatkan soal harta.
Dan aku percaya, Rezeki akan terus mengalir jika kita mensyukuri apapun pemberian dari Allah Swt. Rezeki berupa kerukunan rumah tangga, kasih sayang dan Cinta, itu juga patut disyukuri. InsyaAllah, Rezeki harta dan Benda akan menyusul juga setelahnya. AMin