Setelah menyadari hidup gue yang
melelahkan dan kosong cukup lama, akhirnya gue dapet temen baru. Temen asik
yang jarang diminati karna mereka ‘berteman-dengan-sepi’.
Aku sudah berFositif thinking
dalam menghadapi cobaan. Meskipun kesedihan itu belum mau jaga jarak dari masalahku. Dan semua ketegaran
tetep aja Endingnya sama.
Hanya-akan-buat-hatiku-merasa-tertusuk.
Apakah masalah orang dewasa
sermit ini?
Selama ini aku selalu
menerima apa yang ada, tanpa terfikir untuk menolaknya sesekali. Tapi setelah
Kedewasaan ini diminta mengambil keputusan, aku langsung Down. Dan berharap gak
akan Menghadapi ini. Dengan mudahnya aku
belajar otodidak bagaimana cara membenci sesuatu.
“Fake
Guwe ingin jadi Hatters yang
baik, meskipun tidak Pandai merangkai kata untuk terus menghujat tanpa celah.
sedikit caper dan membuat orang tertarik padaku.
Sampai hatiku nolak untuk itu lagi.
Apakah ini cara terbaik untuk
mengurangi kehidupan hayalku ??
27th september