Entri Populer

Sabtu, 30 Maret 2013

Tujuan dari semua ini {Part 1}


Ada 1 pertanyaan yang sering bersarang dalam benakku. Pertanyaan itu selalu kutanyakan pada diriku sendiri.         


       “Kenapa Aku Berbeda ?”


--18tahun lalu seorang ibu melahirkanku dengan fisik sempurna. Tubuhku kecil dan lemah, ketika itu ibu membantuku bertahan hidup. Semua Dimulai dari Nol, mataku mulai  melihat, otakku berfikir, mulutku berbicara dan seluruh ragaku berfungsi seperti seharusnya. Dan Aku hanya bisa bilang Trimakasih untuk semua Pengorbanan IBUku.


Seiring waktu karakterku terbentuk dengan sendirinya. lewat Kesalahan aku belajar cara memperbaiki, lewat pengalaman aku belajar hal baru, dan lewat perasaan aku belajar memahami cinta dan membenci sesuatu. Masa kecilku indah sampai terasa begitu singkat, seakan masa itu tak pernah kujejaki. Tapi berbanding terbalik ketika aku berjalan di fase remaja. Masa paling Memuakkan karna tak satupun yang peduli pada perasaanku saat itu. Ketika ramaja, aku tak punya teman. Entah-karna-apa ?   aku aneh katanya.
Ketika itu semua berjalan buruk. Aku ingat ketika seorang guru menghina profesi orang tuaku, karna aku tak bisa mengerjakan Soal Matematika. Aku ingat tak ada yang mau kuajak ke kantin karna mereka malu punya teman sepertiku. Aku juga ingat satu satunya teman ku dikelas ketika itu adalah ‘Rasa takut. Ya, aku ingat semua itu, aku bahkan malu harus menceritakannya, tapi itu pernah terjadi. Saat semua remaja merasakan cinta Monyet. Saling caper pada lawan jenisnya. ‘Apa ?,  aku bahkan tak pernah tau bagaimana rasanya disukai oleh seseorang. Aku kasihan pada diriku sendiri, rasanya terlalu kosong. Untuk apa perasaan ini ada jika tak bisa kupersembahkan pada siapapun.


“Aku akan berkenalan dengannya ?, aku akan jadi teman yang baik untuknya, takkan kubiarkan dia kecewa, karna dia satu satunya…”
JefriAdi namanya. Dia cowok populer di sekolah, dia ketua kelas, ketua osis juga. jika satu hari tidak hadir, itu cukup membuat patah hati banyak siswi. Biar begitu, dimataku jefri punya satu perbedaan dibanding ‘mereka’. ‘Dia’ mau berteman denganku, dia tak pernah pilih2 teman. aku senang setidaknya dia mau berbicara pada seorang murid aneh. dia seperti aku yang tidak suka matematika dan tidak mahir dalam pelajaran olahraga. setiap hari dia duduk disamping mejaku. Aku bisa selalu memandanginya jika kesepian. Tapi aku akan memalingkan jika dia balik memandangku. Huh terlalu klise saat itu. Mungkin dia Cinta monyetku. Ah, tapi tidak.cewek sepertiku tak bisa bersamanya, aku cukup sadar diri.
Di hari Valentine, aku orang pertama yang ngasih dia Coklat sebelum murid cewek lainnya memberinya hadiah yang sama. Dia ngucapin makasih tapi aku tau sesuatu hari ini, ternyata Jefri sudah jadian dengan teman kelasku namanya Jayani. Ya, aku tidak kaget, selama ini mereka dekat, mereka cukup serasi dan aku ikut bahagia denger kabar itu.


Seperti kisah cinta tragis lainnya, semuanya berakhir perpisahan. Aku masih ingat dia sampai hari ini, dan dari dia aku belajar merelakan orang yang kita sayang untuk berbahagia dengan orang yang dia sayang. Ya, kuharap jefri bahagia sampai hari ini. 


To be continue… ..

#Chery