Entri Populer

Rabu, 24 September 2025

The Changcuters

 Di tahun 2010, aku ingat itu adalah hari pertama aku nonton konser band The Changcuters.

Mereka itu luar biasa Enerjik sekali. Penampilan panggungnya benar-benar semangat dan membara.

Sang Vokalis, sangat lincah dan lasak berlarian kesana sini dari ujung panggung kanan ke ujung panggung kiri. Lalu melompat, jingkrak dan koprol juga.

Tapi waktu itu, bukan penampilan panggungnya yang benar-benar membuatku terpana. Melainkan sosok seorang laki-laki yang saat itu datang bersama ke konser itu.

Dia sangat bersinar di antara jutaan manusia yang sedang hadir di konser itu.

Baunya bisa kucium. Meskipun telah bercampur dengan ratusan bau yang menjadi satu bersama panasnya udara malam itu.

M.I

Dapat di internet, trus aku print. Fto ini unik dan jadul.





Rabu, 03 September 2025

Newebisode

 Cerita Lama di Buku yang besar, sudah hampir selesai aku salin ke Blog.
Dan sekarang tinggal menunggu -dengan perlahan- Cerita baru yang akan terbuka.

Entahlah, aku punya pemahaman seperti ini secara otomatis di kepalaku.

-
Yang pertama, aku mau menghilangkan rasa kesal pada kata-kata ibuku yang semalam.
Tentang BPJS, itu mungkin hanya sebatas kekhawatiran kecil dari seorang ibu yang tak mampu dia bungkus dengan kata-kata yang lebih ramah di dengar.

Tentang team komunitas mobil dan harta benda yang tertahan di rumah terkutuk peninggalan suami, mungkin itu hanya sebentuk rasa iri karna ibuku tak lagi bisa menandingi kami untuk mencapai kebahagiaan yang setara.
Daripada menghabiskan energi untuk terus merasa kesal, lebih baik aku memahami dan melihat itu dari sudut pandang yang lebih luas.

--
Saat hari menjelang malam, suamiku lembur dan membawa kabar bahwa Bos di tempatnya bekerja memintanya pindah tugas ke Pekan Baru.
Aku yang sedang hamil dan jauhnya jarak menjadi pertimbangan besar bagi suamiku untuk menolak tawaran itu.
Tapi lebih dari itu, jika seandainya tidak mau, suamiku bisa saja kehilangan pekerjaannya.

Bingung dan serba salah, Tapi semoga saja Bosnya suamiku mau memahami.

(aku sampai curhat di media sosial untuk menanyakan pendapat orang-orang tentang hal ini.

Memang setelah menikah, aku hanya bergantung pada suamiku, terlebih saat kondisi sedang hamil seperti ini.
Dan juga kami tidak pernah terpisah ataupun berjauhan terlalu lama. Bahkan saat keributan terjadi, tak sampai seminggu, kami masih saling rindu.

Keluarga ataupun saudara, tak ada yang dapat kujadikan tempat bergantung sebesar ketergantunganku pada suami.

---
Lalu, ada kabar tambahan lagi tentang rumah terkutuk peninggalan keluarga suamiku.
Dimana,penghuninya sudah pergi, perabotannya hancur bahkan semua kabelnya hilang.

Hah... ingin cerita panjang lebar, tapi malas juga menggunjing dan menggibah kakak2 ipar yang mungkin sudah jalan nasip hidupnya begitu.

Aku hanya kepikiran hal-hal yang tertinggal dari diriku disana. Yang lain, I Don't Care.