"iya. Besok
kita ketemu"
"gimana udah
ada uangnya"
"ngepet
darimana cuy"
"ya aku butuh
buat bayar uang ujian"
Ya, saya ingat
kata-kata simpel itu sesampainya dirumah dan secara iseng nulis di blog ini
lagi.
Jadi waktu pulang
dari bimbingan Desain, Sekitar jam 5 sore tadi saya masih berada di angkot
menuju kerumah. Di dalam angkot yang agak penuh, saya duduk sebelahan dengan
seorang cewek Sma yang juga lagi mau pulang. Cewek Sma itu memang tampak
cantik, badannya langsing dan rambutnya panjang. Saya tau dia masih Sma dari
rok abu-abu yang dipakainya.
Sepanjang jalan anak
sma itu duduknya agak membelakangi saya. Dan dia tampak asik memencet-mencet
tombol Hapenya.
Lalu, secara tidak
sengaja -tanpa ada niat kepo- Tanpa dia sadari layar Hpnya yang besar membuat
saya bisa membaca isi Sms yang selalu diketiknya. Dan cuplikan kata-kata diatas
adalah kurang lebih isi Sms yang sempet kebaca sama saya.
…
…
Oke, Saya tau ini
bukan urusan saya. Dan apa yang saya -ataupun kamu- fikirkan tentang tulisan
itu juga belum tentu benar.
Jujur saja, saya
mencurigai cewek itu sedang berbicara mengenai Prostitusi. Karna kalau dilihat
dari cara berpakaiian dan tingkah lakunya. Dia sedikit berbeda dengan anak-anak
Sma lainnya.
anak Sma itu memasang foto walpaper hpnya dengan gaya manja di atas sebuah ranjang, dengan menyibak rok sma nya sampai paha atas. kau tau cewek ini memang tampak cantik, tapi gerak-geriknya membuat saya curiaga.
anak Sma itu memasang foto walpaper hpnya dengan gaya manja di atas sebuah ranjang, dengan menyibak rok sma nya sampai paha atas. kau tau cewek ini memang tampak cantik, tapi gerak-geriknya membuat saya curiaga.
OH, jika saya salah. Tolong maafkan. mungkin saya sudah Su'udzon.
tapi aku gk mungkin suudzon jika tingkahnya tidak sepserti itu.
tapi aku gk mungkin suudzon jika tingkahnya tidak sepserti itu.
Maaf sekali lagi, Mungkin karna belum
lama ini lagi gemparnya berita ini di Tv dan internet entang Anaksmp menjual temannya sendiri.
Akhirnya saya sampai
berfikiran demikian. Klik