Entri Populer

Rabu, 27 November 2019

Keresahan hati suatu hari


Aku tidak sungguh-sungguh dalam menjalankan usahaku.
Terkadang aku menolak Rezeki karna aku tak ingin repot.

Dan aku tidak menomorsatukan kegiatan di tempat usahaku karna aku Kecewa pada orang-orang disekitarku.
Tidak ada yang mendukung, tidak ada yang Mensuport. Aku kerepotan sendiri, Kewalahan juga sendiri.

Yang mereka tau, aku bisa dapat uang dari usahaku, Tapi tak sekalipun mereka memikirkan hal apa yang membuatku kesulitan. Dan bantuan apa yang bisa mereka berikan.
Yang lebih parah, mereka tak pernah tau hal-hal apa yang membuatku bahagia.

Tak habis fikir kadang, aku bisa menjalani hidup sedemikian menyedihkannya.
Jujur, jika melihat ke diriku, aku Kasihan melihat diriku sendiri.
Tapi aku tetap berusaha tenang dan santai.
Kunikmati hidupku sekarang, karna mungkin diluar sana ada banyak sekali orang yang ingin berada di posisiku.

Aku kehilangan kebebasanku sepenuhnya.
Tidak punya satupun teman. Tidak bisa  melangkah kemanapun aku mau. Bahkan tidak bisa pergi untuk memenuhi kepentinganku sendiri.
Ibuku membenciku hanya karna aku lebih muda.
Nenekku selalu membentakku, hanya karna aku menjadi diriku sendiri.
Dan Ayahku, dia sudah tampak terlalu lelah menjalani hari, dan seolah pasrah pada hari tuanya. Dia tak mau ambil pusing dan pengertian lagi padaku.

Aku ingin melepas semua belenggu yang ada. Tapi itu takkan terjadi kecuali keluargaku telah tiada.

Tidak, bukannya aku terlalu jahat mendoakan keluargaku dijemput yang kuasa. Toh semua juga akan mati.

Tapi seandainya Tuhan memang sayang padaku.
Aku yakin hadirku disini bukan sesuatu yang sia-sia.
Semuanya punya makna.
Dan maknaku akan jauh lebih dahsyat, “fikirku..
Karna hanya aku yang bicara dalam sunyi.
Dan menangis dibalik bantal lembutku.

Tolonglah aku, siapapun..
Aku merasakan Kesunyian disetiap hariku. Tidak punya tempat untuk berbagi Cerita.

Bahkan tidak tau kemana harus kusandarkan Hati yang mulai membusuk ini.