Pernah ! |
Pernah tuh ! |
Aku dianugrahi sesuatu yang sangat indah di pertengahan usia 25tahun.
Sesuatu yang sesuai seperti sebuah imajinasi di masa lalu.
Jangan tanya kenapa dulu aku menerima seseorang yang berperangai begitu buruk bisa masuk dalam hidupku, karna itu hanya sebuah kesalahan untuk dijadiakan pembelajaran di masa sekarang.
Tapi yang kujalani sekarang adalah keindahan yang patut kusyukuri. Apa yang Allah berikan kepadaku adalah sesuai dengan apa yang aku mau.
Aku menikah dengan seorang laki-laki tampan, berbadan ideal dan berkulit putih.
Memandanginya setiap hari hanya akan membuatku semakin menyukainya.
Dimataku, laki-laki itu tampak sempurna. Meskipun tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Suamiku adalah salah satu wujud nikmat Tuhan yang ada di depan mataku.
Dia sangat menggemaskan bahkan ketika sedang tertidur.
Seperti Boneka Hidup.
Ingin kucium dan kupeluk sepanjang waktu tanpa henti.
Aku berharap, semoga tidak ada satupun wanita diluar sana yang menyadari betapa indahnya laki-laki ini. Agar dia tetap menjadi Laki-laki milikku, Seutuhnya, Satu-satunya.
Mari kita ingat kenapa dulu bisa begitu mudah membuka hati untuk seorang iblis kekanakan.
Ya, Karena dulu aku begitu minder sama diri sendiri dan juga terlalu menutup hati untuk seribu pintu yang terbuka.
Seperti semua pertengkaran yang pernah terjadi, dan semua kata perpisahan yang hampir terucap setiap hari.
Akhirnya semua itu berwujud dan menjelma menjadi nyata.
Remember this :
Cinta pertama adalah kenangan
Cinta kedua adalah pelajaran
Dan Cinta ketiga adalah kehidupan
Yass..
Aku sudah mendapati ketiga cinta itu dalam hidupku, dan kini saatnya menjalani cinta terakhirku sebagai kehidupan.
Suamiku, adalah jodoh yang ditetapkan Allah sampai aku mati, InsyaAllah.
Karna aku menikah hanya karna satu alasan, Menikah karna ingin menggapai Ridho Allah, dan menjalankan Sunah Rasulnya.
Sampai juga menambah ketebalan Imanku..(>,<)
Semua yang pernah terucap dan tertoreh di masa lalu adalah bagian dari Skenario saja.
Tidak semestinya dibawa Perasaan atau dikenang terus menerus.
Aku dan semua kesalahan di masa lalu akan kutebus dengan hal-hal baik yang kelak akan menimpa dalam kehidupan di masa depanku.
Aku akan setia cukup untuk satu laki-laki, yaitu suamiku.
Mengabdi juga cukup hanya untuk satu laki-laki itu saja, Cukup !