We all know, bahkan para Atheis mempercayai
ini. Kenyataan tak terbantahkan bahwa TUHAN MAHA PENCIPTA.
Tuhan menciptakan segala yang ada di Alam
Semesta ini. Langit,Bumi dan Isinya. Karna tak mungkin sesuatu itu ada tanpa
ada yang Mencipta.
Well, Tak
perlu penjelasan terlalu dalam. Silahkan lihat kanan kirimu, adakah
sesuatu yang kau lihat - Yang tiba-tiba ada dengan sendirinya. Baju yang anda
pakai saja, kalau tidak ada penjahit yang membuatnya -atau menciptakannya- maka
tidak mungkin baju itu ada 'dan anda sedang mengenakannya sekarang'.
Jika seseorang mengatakan, Tuhan itu Tidak
Ada. Coba tanyakan padanya, Dari mana asalnya Alam Semesta ini ? Atau tanyakan
hal aneh, seperti 'Dari mana Asalnya Manusia?' Atau 'Akan kembali ke mana
setelah Manusia Mati?'
Di usia 14tahun Saya membaca cuplikan dari
sebuah buku berjudul "kenapa kita
islam?"
Dalam cuplikan kalimat buku itu terdapat
pernyataan, bahwa belum ada manusia yang bisa menjelaskan -secara nalar- dengan
fakta yang dapat dipahami oleh Manusia. Bagaimana caranya Menciptakan Bumi.
Dari mana sumbernya Tanah, Batu,Pohon, Hewan, bahkan Manusia.
Ratusan Ilmuwan bahkan menjadi Gila hanya
untuk memikirkan 'Dari mana asalnya Alam Semesta ini'.
Dan
beberapa ilmuwan memeluk islam ketika menemukan jawaban atas pertanyaan mereka
seputar alam di dalam Kitab Suci Al-quran.
Saya membaca buku itu sudah bertahun-tahun
lamanya, tapi sampai hari ini saya masih percaya bahwa segala yang ada di bumi
adalah Ciptaan Tuhan. Orang tua kita, teman-teman kita, bahkan diri kita
sendiri, juga adalah ciptaan Allah.
Lalu, kalau begitu kenapa Tuhan yang baik,
tidak menciptakan hal-hal yang baik saja. Kenapa Tuhan menciptakan Kegelapan
juga, kenapa Tuhan menciptakan kebencian, dan kenapa Tuhan menciptakan Kemusyrikan jika itu Buruk.
Karna itulah Keadilan Tuhan, Selalu ada perbandingan untuk segala sesuatunya.
Dunia ada, tentu ada yang mencipta, siapa
penciptanya? ya, Itu Tuhan. karena tidak mungkin sesuatu ada dengan sendirinya.
Siapa Tuhan? dia pastilah lain dengan ciptaanya. krna jika Dia sama dengan
cptaan-Nya, maka Dia baru, atau suatu yang diciptakan pula, atau Dia akan
sejajar dengan cptanya dll. Sungguh tak patut jadi Tuhan, Jika begitu.
lalu, Ketika Tuhan sudah Maha pencipta, dia berhak penuh atas
kepemilikan-Nya(ciptaan-Nya).
Maka -dengan hak-Nya pula- Dia menrunkan undang2 (kitab)bagi makhluk-Nya
sebagai petunjuk bagaimana harus hidup, berinteraksi dll. ya, itu adalah
Hak-Nya sebagai Pencipta. dan anehnya, Undang-Undang Tuhan itu penuh dengan
hal2 baik; tidak berzina, tidak mabuk, tidak mengkonsumsi Narkoba, tidak
membunuh dll. Jelas; Tuhan tidak sembarang, dia penuh kasih kepada ciptaan-Nya.
Jika ini sudah jelas dan diterima, baru kita akan Mengulas “keadilan Tuhan”.
Saya punya dua teori/cara untuk mengenal tuhan :
1. Mengenal Tuhan dengan BERTANYA SECARA
LANGSUNG (mewawancarai tuhan).
Dengan cara ini kita, sebagai manusia yang dipenuhi oleh rasa ingin tahu yang
sangat banyak di dalam dada ini, bertanya saja langsung/secara verbal kepada
tuhan tentang apa-apa yang perlu ditanyakan.
Nah, kalo dirasa cara yang pertama itu tidak mungkin alias MUSTAHIL karena
kendala teknis, Berarti MANUSIA HANYA PUNYA cara yang kedua.
2. Mengenal Tuhan berdasarkan apa yang sudah diciptakannya.
Ini bisa dimulai dengan mempertanyakan pertanyaan2 seperti berikut ini:
Apa-apa sajakah yang sudah diciptakan tuhan?
Sampai sejauh manakah saya benar2 mengetahui SEMUA CIPTAAN Tuhan? maksudnya
SEMUA CIPTAAN TUHAN -TANPA KECUALI- YANG MEREPRESENTASIKAN SIAPA DIRINYA. Dalam
hal ini termasuk seluruh GALAKSI yang ada di alam semesta ini.
Tugas terbesar MANUSIA INDONESIA saat ini
bukanlah cuma berpolemik panjang tentang “produk agama” yang mana yang lebih
bagus untuk lebih mengenal Tuhan, tapi buktikan dong kemampuan kita sebagai
bangsa. Contohnya kita bisa mengalahkan Amerika dalam penjelajahan luar angkasa
demi point no.2 tadi yakni UNTUK MENGENAL TUHAN BERDASARKAN APA YANG SUDAH
DICIPTAKANNYA.
Sungguh picik rasanya, kalau ada manusia baik yang atheis maupun pemuka agama
theis yang mengaku-ngaku sudah KENAL DEKAT lah, AQRAB lah, SAHABAT TUHAN lah,
KEKASIH TUHAN lah, dll, padahal kakinya cuman baru bisa menginjak permukaan
bumi doang.
Bai de wei 1: apakah ciptaan Tuhan cuma
planet biru ini saja? (pertanyaan yang gak perlu dijawab)
Bai de wei 2: kemana aja sih LEMBAGA RISET ILMU PENGETAHUAN negeri ini, kok
dari dulu-dulu pada ga ada suaranya? Saya jadi curiga ini lembaga riset ada
orangnya apa kagak? Atau mungkinkah negeri Indonesia yang mengaku orangnya
pintar-pintar ini, tidak mempunyai semacam institusi ilmu pengetahuan yang
bakal menjawab semua “kehausan” kita akan banyak pertanyaan di alam semesta
ini? Atau perlu kagak saya yang turun tangan?
Terima kasih, maaf kalo ada kata-kata yang kurang berkenan.
manakah dari pernyataan berikut yang paling
benar:
- ciptaan Tuhan paling sempurna adalah manusia.
- ciptaan manusia paling besar adalah Tuhan.
kalau memang Tuhan (gak peduli t kecil atau T besar) itu tidak bisa
dikonsepkan, tidak bisa dinalar, tidak bisa didefinisikan, maka berarti tuha
tidak ada.
nah kalau tuhan bisa dikonsepkan dan didefinisikan, tentu saja dengan nalar dan
konsep manusia, maka berrarti tuhan itu buah cipta nalar manusia.
pasti sekarang sedang ada sesuatu di atas
kita semua
yang melihat masing-masing dari kita sedang menghadap layar komputer atau
smartphone kita
yang membaca artikel ini dari awal sampai habis
baca,capslock,shift,enter,space dan backspace atau delete
yang kemudian tertawa senang karena rencananya untuk membelit-belitkan pikiran
kita dengan sesuatu yang disebut tuhan dan semacamnya, telah berhasil
mungkin dia tuhan, mungkin di atas tuhan yang kita ciptakan, mungkin di atasnya
lagi, mungkin juga orang-orang yang sudah mati mereka mempunyai suatu peradaban
diatas kita yang menguasai dan mengatur alam tempat kita tinggal dan segala
sesuatunya.
yaa,kita tidak tahu siapa dia, berjaga-jaga saja supaya tidak jadi bahan
lelucon nya/mereka.
What about just living your damn life without intervening other’s lives
karna bagi saya, saya hanyalah ciptaan
Tuhan, bukan Tuhan sendiri, jadi saya tidak sempurna.
dan karna saya tidak sempurna saya tidak mau menghina apapun yang juga
sama-sama tidak sempurna.
manusia tidak percaya Tuhan itu wajar, mungkin karna pengalaman empirisnya,
atau mendapat pencerahan lain.
tapi saya juga tidak membenci atheisme dan agnostik.
Makanya, gak usah mikirin Tuhan. Pikirin
jasadmu sendiri saja. Pikirin bagaimana jantungmu berdenyut. Bagaimana
pangkreasmu memproduksi insulin agar gula darahmu stabil. Pikirin urat-uratmu
yang bila direntang bisa sepanjang Jakarta-Hongkong..
Allah sendiri berfirman: Jangan fikirkan Dzatku, tapi fikirkanlah apa yang
telah kuciptakan…!!!
Selamat berfikir.