BLOG D MASIV
Rabu,22 April
D'MASIV
Raih 6 Juta Aktifasi RBT
Siapa ngga kenal dengan grup band
asal Tanggerang jebolan ajang A Mild Live Wanted d’Masiv yang saat ini
digandrungi oleh banyak masyarakat. Sukses dengan album berjudul “Perubahan”
pada Februari tahun lalu dengan lagu-lagunya yang popular seperti Cinta Ini
Membunuhku”, “Diantara Kalian”, “Merindukanmu”, “Cinta Sampai Disini” dan “Diam
Tanpa Kata” melambungkan nama d’Masiv yang digawangi oleh Rian (vokal), Kiki
(gitar), Rama (gitar), Rai (bass) dan Why (drum) sejajar dengan grup band
terkenal lainnya.
d'Masiv
Hanya dalam waktu 4 bulan saja semenjak luncurkan album perdana mereka d’Masiv
sudah memiliki fans klub sendiri yang mana anggotanya dinamakan Masiver.
Ditahun yang sama, d’Masiv juga dianugrahi plakat double platinum untuk
penjualan RBT dan platinum album “Perubahan”. Kesuksesan mereka tidak berhenti
disitu saja karena d’Masiv mendapat penghargaan MTV Indonesia Awards 2008 untuk
kategori Most Breakthrough Artist dan Kids Choice Awards 2008 untuk kategori
Grup Band Favorit.
Setahun
berlalu sejak album perdana mereka dan single-single fenomenal saat ini telah
menembus angka 6 Juta aktifasi RBT. Karena itu kemarin bertempat di Hard Rock
Café, eX, d’Masiv dan Musica Studio’s memberikan plaka ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak terkait. “Kami sangat senang sekali kalau lagu-lagu dialbum
“Perubahan” ini mendapatkan respon yang sangat positif.” Ungkap Rian.
Congrats
untuk d’Masiv. Semoga tidak melupakan akar dari kesuksesan mereka….!!
“Diposkan oleh rama di 20:34 Label: music
Kapanlagi.com - Banyaknya pendatang baru dalam kancah
industri musik tanah air nampaknya tak membuat d Masiv
merasa tersaingi. Band yang digawangi rian tersebut justru menganggapnya
sebagai penyemangat dalam berkarya.
"Nggak ngerasa seperti itu, malah kita anggap mereka itu
sebagai penyemangat bagi kita untuk lebih menghasilkan karya yang lebih
bagus," ujar Ryan mewakili teman-temannya.
"Dan kita tetep akan merasa rendah hati, berusaha
sebisa mungkin untuk nggak sombong, karena kata itu sangat membuat kami merasa
nggak nyaman," imbuhnya disambut anggukan kawan-kawan satu bandnya.
Lebih jauh, vokalis bertubuh ceking itupun menuturkan soal
strategi bandnya yang baru saja merilis album PERJALANAN, dengan
dukungan dari KapanLagi.com dan Telkomsel sebagai penyedia RBT."Kalau
strateginya, ya kita lebih mikirin band kita mau dibawa ke mana, gimana band
kita selalu baik dan bagus," tegasnya singkat.
Sementara itu, lepas dari semua anggapan miring maupun
prestasi yang diraihnya bersama d Masiv, Ryan yang ditemui dalam acara
launching album PERJALANAN di Hard Rock Cafe, Jakarta Selatan, Rabu
(6/1) itu pun berujar soal harapannya. "Kita pengen
orang menghargai musik d Masiv, bukan ngeliat orangnya. Tapi dihargai karena
bener-bener dari karya kita," pungkasnya berharap. (kpl/ato/bar)
Diposting oleh: Editor | Kamis, 07-01-2010 |
Kapanlagi.com - d Masiv
barangkali adalah salah satu band tanah air yang paling sering tertimpa gosip
kurang sedap seputar penjiplakan lagu yang dituduhkan oleh beberapa pihak.
Meski demikian, Ryan dkk toh tetap melaju dalam
blantika musik tanah air, serta mengaku tetap berusaha kreatif untuk bisa terus
berkarya.
"Itu
(tuduhan plagiat) bukan jadi satu hambatan, malah jadi pembelajaran, hidup
emang harus ada pro dan kontranya, lagian biar kita nggak ngerasa puas terhadap
apa yang kita dapat," ujar Rian.
Lebih
jauh, Ryan lantas mengutarakan
pendapatnya soal album terbaru mereka yang bertitel PERJALANAN yang juga
didukung oleh KapanLagi.com dan Telkomsel dari sisi RBT. "Album ini kita sangat yakin
mengerjakannya, percaya diri banget. yang namanya bikin lagu kadang kita juga
terbentur mirip dengan lagu lain. Buat kita album ini sangat mengalir, kalau
memang disangkain ngikutin ya sudahlah, kita yakin ini hasil dari kita,"
terangnya. Ditemui dalam acara launching album PERJALANAN di Hardrock
Cafe, Jakarta Selatan, Rabu (6/1), Ryan pun akhirnya angkat bicara
soal pendapat-pendapat banyak pihak yang menyebut d
Masiv sebagai band mellow. "Kalau memang disebut band mellow, buat
kita itu nggak masalah, kita menghargai pandangan semua orang,"
pungkasnya. (kpl/ato/bar)
D Masiv Terobsesi Bikin Lagu
'Easy Listening'
Kapanlagi.com - Album
kedua d Masiv disebut oleh Ryan sebagai album perjuangan.
Menurut vokalis d Masiv itu, walau pengerjaannya
dalam suasana rileks dan in control, ternyata malah seperti
dikejar-kejar setan. Bagaimana ceritanya? "Di album ini (ada 14 lagu,
Red), bisa kita bilang sebagai album perjuangan, malah kayak dikejar-kejar
setan meski dalam pengerjaan dalam suasana rileks, in control. Soalnya
dari proses pembuatan lagu, rekaman sangat penuh perjuangan. Kita lagi tur tapi
masih bikin demo. Harusnya abis manggung kita istirahat, tapi masih kerja. 1
bulan libur cuman sehari, bikin lagu di bus. Alhamdulillah dari demo 14 lagu,
semuanya diterima. Karena sedikit banyak udah tahu selera dari pihak musica,
yaitu Bu Acin," kata Ryan kepada KapanLagi.com, di sela launching album
kedua berjudul PERJALANAN, di Hard Rock Cafe, Jakarta Selatan, Rabu
(6/1).
Ryan melanjutkan, album terbaru d Masiv tersebut, yang didukung
oleh KapanLagi.com dan Telkomsel untuk penyediaan RBT itu, dari
sisi musikalitas lebih berkembang dan memasukkan genre musik lain, seperti
groove, blues, dll. Selain itu dari segi lirik lebih bervariasi, karena temanya
tak seperti album pertama yang semua ceritanya dari pengalaman pribadi gue
waktu masih sekolah, yaitu tentang cewek dan patah hati.
"Sekarang belajar dari sudut pandang orang lain,
misalnya ada temen yang cerita. Mungkin karena pengalaman selama ini yang udah
melihat banyak hal. Jadi tema lebih berwarna di album ini. Di album ini juga
murni musiknya d Masiv, karena kita gak ngeliat
musik siapapun," papar Ryan.
Untuk target pencapaian d Masiv dalam bermusik adalah
agar para pencinta musik bisa menikmati lagu-lagu mereka tanpa harus berpikir
alias easy listening. Hal itulah yang menjadi obsesi Ryan dkk saat ini dan untuk ke
depannya.
"Kita ingin orang menikmati lagu tanpa harus berpikir,
bisa dengerin dengan hati. Anak kecil aja dengerin bisa langsung hafal. Malah
untuk lagu baru yang berjudul Rindu Setengah Mati, temanya sangat
universal banget. Padahal ide awal aku nyiptain lagu itu karena saat tur sering
ketinggalan sholat. Tapi ada anak yatim yang mengaku sangat terharu dengan lagu
itu, karena rindu banget dengan orang tuanya yang sudah meninggal,"
pungkasnya. (kpl/ato/bun)
d Masiv Gandeng Kevin Aprilio
di Album 'PERJALANAN'
Kapanlagi.com - Single Rindu Setengah Mati
memang kembali membawa d Masiv merengkuh kesuksesan untuk ke
sekian kalinya. Hebatnya lagi, dalam album baru mereka, PERJALANAN yang
didukung oleh KapanLagi.com dan Telkomsel untuk penyediaan RBT itu, Ryan dkk bahkan menggandeng Kevin Aprilio yang juga
pentolan Vierra.
"Bersyukur banget pada tuhan, meski kita bukan yang
'ter', tapi kita masih bisa diapresiasi oleh para rumah produksi dan
masyarakat," ujar Ryan.Selanjutnya, soal
keterlibatan Kevin dalam album baru bandnya,
Ryan menjelaskan jika salah satu
alasannya adalah kemampuan dan musikalitas putra Memes tersebut.
"Kebetulan dia ada di satu label dengan kami,
sebetulnya bisa aja dari kami yang main piano, tapi pasti akan terdengar lain.
Maklumlah, nggak ada dari kami yang benar-benar pianis. Dia sangat berbakat
banget, waktu take lagu juga sangat cepat," terangnya panjang.
"Meski hanya 1 lagu tapi kami seneng banget, dan juga
dia itu orangnya ganteng," tambahnya dengan nada bergurau dan disusul tawa
membahana dari rekan-rekannya.
d Masiv, Obsesi Ngamen di
Negeri Paman Sam.
Kapanlagi.com - Keliling Indonesia dan dikenal banyak orang
menghiasi warna-warni perjalanan grup band d Masiv di tahun 2009 ini.
Menurut Ryan, selama tahun 2009 dirinya
dan teman-teman d Masiv banyak menemukan sesuatu
yang luar biasa baik suka maupun duka.
"Di tahun 2009 kita banyak menemukan suatu yang luar
biasa. Keliling Indonesia,
dikenal banyak orang. Kita tanggapi suka duka, semua seneng aja, " tutur Ryan saat ditemui di kawasan
Ancol, Jakarta Utara, Kamis (31/12) kemarin.
Lebih lanjut, Ryan menjelaskan obsesi
anak-anak d Masiv yang belum tercapai di
tahun 2009 adalah menjadi terkenal di mancanegara dan ngamen di negeri Paman
Sam.
"Kita juga baru keluar album. Nggak hanya terkenal di
dalam negeri, di luar negeri juga bisa. Itu obsesi kita. Kalau belum tercapai
itu main di Amerika atau di mana gitu. Itu kan impian," terang Ryan. (kpl/buj/riz)
d'Masiv Band
D'Masiv adalah band yang terbentuk di Ciledug pada
tanggal 03 Maret 2003. Mereka adalah sekumpulan anak muda yang gemar bermain
musik rajin ikut festival dan parade band yang pernah ada. Ternyata band satu
ini sering menjadi bintang tamu dalam beberapa event musik yang ada di jakarta dan sekitarnya.
Setelah menjelajahi berbagai festival yang ada akhirnya d'Masiv mengakhiri pertempurannya di ajang festival dengan menjuarai Festival Musik akbar yang diselenggarakan oleh Deteksi Prod, disponsori oleh A mild (Sampoerna), dan didukung oleh Musica Studio yang dinamakan A Mild Live Wanted. Dan sekarang d'Masiv Semoga kehadiran d'Masiv dibelantika musik Indonesia dpt diterima oleh masyarakat. from d'Masiv.
Personel d'Masiv:
Rian ---------- VoKaL
KiKi ---------- Lead GuiTar
Rama --------- Ryhtme guiTar
RaY ---------- bass
wHy ---------- DrUm
ManaGement d'Masiv & booking contact are :
Michele ==== 08151821586
DanieL ==== 0816992347
Setelah menjelajahi berbagai festival yang ada akhirnya d'Masiv mengakhiri pertempurannya di ajang festival dengan menjuarai Festival Musik akbar yang diselenggarakan oleh Deteksi Prod, disponsori oleh A mild (Sampoerna), dan didukung oleh Musica Studio yang dinamakan A Mild Live Wanted. Dan sekarang d'Masiv Semoga kehadiran d'Masiv dibelantika musik Indonesia dpt diterima oleh masyarakat. from d'Masiv.
Personel d'Masiv:
Rian ---------- VoKaL
KiKi ---------- Lead GuiTar
Rama --------- Ryhtme guiTar
RaY ---------- bass
wHy ---------- DrUm
ManaGement d'Masiv & booking contact are :
Michele ==== 08151821586
DanieL ==== 0816992347
My
Profile D’masiv Kecelakaan, 1 Orang
Operasi Bedah Tulang
Mon, Oct 5, 2009 13:31
Musibah datang memang tak pernah
diduga, hal ini yang dialami oleh grup band D’Masiv. Dua personel mereka yakni
Rama dan way mengalami sebuah kecelakaan mobil disalah satu ruas tol dalam kota Semanggi, Jakarta Selatan usai sekembalinya dari Makassar.
Bahkan
kecelakaan hebat yang terjadi pada hari Minggu (04/10) siang kemarin,
menyebabkan mobil yang mereka tumpangi sampai terguling beberapa kali. Kejadian
ini tentunya meninggalkan luka dan trauma yang dialami oleh Drummer dan Basis
D’Masiv.
“
Kita baru sampai dari Makassar habis ada event
disana. Seperti biasa ada 3 mobil. Jadi Rian, Kiki dan Ray pulang kerumah
dengan Kijang. Rama dan way karena ada keperluan dia harus ikut kita kembali ke
Musika. Nah akhirnya mobil terbalik pas si Rama sedang tidur.” urai Ovis selaku
Manager D’Masiv saat ditemui cumicumi.com, Minggu,(04/10).
Menurut
Ovis mobil yang mereka tumpangi memang tiba-tiba terasa oleng dan kemudian
terbalik. Kejadian yang berlangsung persis didepan gedung Jamsostek ini,
akhirnya menyisakan sebuah petaka bagi salah seorang crew yang ikut menumpang
mobil naas tersebut.
“Rama
dan way tidak apa-apa mereka agak shock saja. Tapi setelah diperiksa memang ada
satu orang teman bagian produksi yang patah tulang. Tangan kirinya patah.
Tulangnya itu terpecah dan tembus.” jelas Ovis
Hingga
saat ini kondisi salah seorang crew D’masiv yang bernama Yudi tersebut masih
shock dan belum bisa ditemui. Kabarnya Yudi akan menjalani operasi bedah
tulang.
“Yudi
saat ini masih shock banget jadi memang untuk sementara belum bisa ditemui. Dia
harus menjalani operasi bedah tulang.” Urainya.
d'Masiv
d'Masiv ...,dan yang lainnya." Secara tidak disadari, paling
tidak menurut kami, meniru konsep sah2 saja kok. Coba bandingkan metafora ini:
Kemunculan konsep musik The Beatles merupakan akar dari musik rock dunia saat
ini. Sangat wajar sekali apabila band2 setelahnya MENGANUT/MENGADAPTASI
beberapa atau sebagian dari ketukan drum, petikan gitar atau style lead gitar
dan seterusnya karena memang mereka sangat menyukai The Beatles. Mungkin para
pengamat musik di page ini perlu membuka kacamata kuda nya agar bisa melihat dari
sisi yang lain. Semuanya kembali ke masyarakat pendengar musik Indonesia
kok dan para pengamat musik yg selalu mengomentari d'masiv tentunya..
See More02 February 2009 at 01:27
D’Masiv Ulang Tahun Ke 6
Ulang Tahun ke 6 D’Masiv digelar di acara Dorce Show Trans
Tv. Dengan lagu pembukaan Lagu Diam Tanpa Kata, d’masiv mampu bikin d’masiver teriak
histeris. Ray d’masiv yang juga ulang tahun pun ga’ketinggalan dinyanyiin lagu
ultah.
Setiap ulang tahun d’masiv pasti punya kenangan tersendiri.
Ulang tahun ke 5 kemaren, d’masiv akhirnya ngeluarin album. Dan perjalanan ke
ulang tahun ke 6, d’masiv banyak dapet penghargaan.
Sayangnya, ada berita menyedihkan yang baru didengar
personel d’masiv tentang salah satu masiver. Salah seorang fans d’masiv
meninggal bunuh diri karena ga’ bisa ketemu d’masiv.
Ryan D’masiv akhirnya bilang kalo mereka pengennya kasih
pengaruh positif buat masiver. Jangan sampai kejadian bunuh diri ini keulang
lagi. Iya dee ^^
Selamat Ulang Tahun D’Masiv
Chee-U .^_^.
Mar 3, 2009 Penulis: oktavita
No telp masiver: 085224668338
BLOG MUSISI INDONESIAFriday, January 9, 2009
Kisah Sedih d'Masiv
D'Masiv Ngamen untuk Biaya Ngeband Inilah salah satu band
baru yang sedang naik daun. Berformasi Rian, Kiki, Rama, Wahyu , dan Rai,
D'Masiv cukup matang di arena festival band. Meski untuk itu, band yang lahir
pada 3-3-2003 ini harus banting tulang mencari uang pendaftaran. Kini mereka
telah memetik hasilnya, tekad yang kuat bisa menyingkirkan segala rintangan.
Awalnya nama band kami bernama Massive, karena artinya sesuatu yang besar.
Nama juga kan, sebuah doa. Dari awal berdiri, kami langsung bergerilya dari satu festival musik ke festival musik lainnya. Ini dilakukan untuk mengasah kemampuan, sekaligus mengenalkan band pada khalayak musik. Saking seriusnya bermusik, kami membuat target, seminggu paling sedikit ikut 1 festival. Untuk biaya pendaftaran, tentu saja kami patungan. Tapi, kalau semua personil sedang tak punya uang, kami pun tak segan-segan mengamen naik turun bis kota. Metromini jurusan Ciledug-Blok M adalah bis langganan kami. Mulanya deg-degan juga.
Paling grogi saat harus bicara pada para penumpang bis, sebelum mulai beraksi.Saking seringnya ikut festival, kami kerap bolos sekolah. Mulanya, pihak sekolah mempertanyakan. Tapi setelah tahu kegiatan kami positif, akhirnya kami diizinkan tak masuk kelas tiap ada festival. Kadang, untuk 1 festival, kami bolos sampai 2 hari.Tak hanya pihak sekolah yang mulanya kurang menunjukkan dukungan. Orangtua kami pun mulanya merasa ragu. Apalagi saat kami mulai menunjukkan keseriusan di musik dan memilih tak melanjutkan kuliah dulu. Di mata orangtua, dunia musik tak menjanjikan masa depan yang cerah. Padahal, bakat seni yang mengalir di diri kami, mereka yang wariskan, lo. Misalnya saja Rian yang bernama asli Rian Ekky Pradipta. Sejak kecil Rian yang kelahiran 17 November 1986 ini sudah dicekoki musik oleh Ayahnya yang adalah pemusik. Dari umur 3 tahun, Rian sudah sering dibawa naik-turun panggung.
Kala itu, Rian kecil yang cengeng dan sangat takut pada tikus, tak canggung melompat-lompat di atas panggung mengikuti musik rock 'n rol yang dibawakan sang Ayah yang sering manggung di berbagai kafe. Suara emas Rian pun sudah terlihat sejak usia dini. Meski kemampuan menyanyinya baru diakui setelah duduk di bangku SMP, tapi dari kecil Rian kerap memenangi lomba Adzan dan lomba baca Al Quran, selain juga berprestasi di bidang akademis.Melebihi sang kakak, Rian, prestasi Kiki di bidang akademis luar biasa menonjol. Sedari kecil, Kiki yang punya nama lengkap Dwikky Aditya Marsall ini dikenal sebagai anak pandai yang pendiam.
Nama juga kan, sebuah doa. Dari awal berdiri, kami langsung bergerilya dari satu festival musik ke festival musik lainnya. Ini dilakukan untuk mengasah kemampuan, sekaligus mengenalkan band pada khalayak musik. Saking seriusnya bermusik, kami membuat target, seminggu paling sedikit ikut 1 festival. Untuk biaya pendaftaran, tentu saja kami patungan. Tapi, kalau semua personil sedang tak punya uang, kami pun tak segan-segan mengamen naik turun bis kota. Metromini jurusan Ciledug-Blok M adalah bis langganan kami. Mulanya deg-degan juga.
Paling grogi saat harus bicara pada para penumpang bis, sebelum mulai beraksi.Saking seringnya ikut festival, kami kerap bolos sekolah. Mulanya, pihak sekolah mempertanyakan. Tapi setelah tahu kegiatan kami positif, akhirnya kami diizinkan tak masuk kelas tiap ada festival. Kadang, untuk 1 festival, kami bolos sampai 2 hari.Tak hanya pihak sekolah yang mulanya kurang menunjukkan dukungan. Orangtua kami pun mulanya merasa ragu. Apalagi saat kami mulai menunjukkan keseriusan di musik dan memilih tak melanjutkan kuliah dulu. Di mata orangtua, dunia musik tak menjanjikan masa depan yang cerah. Padahal, bakat seni yang mengalir di diri kami, mereka yang wariskan, lo. Misalnya saja Rian yang bernama asli Rian Ekky Pradipta. Sejak kecil Rian yang kelahiran 17 November 1986 ini sudah dicekoki musik oleh Ayahnya yang adalah pemusik. Dari umur 3 tahun, Rian sudah sering dibawa naik-turun panggung.
Kala itu, Rian kecil yang cengeng dan sangat takut pada tikus, tak canggung melompat-lompat di atas panggung mengikuti musik rock 'n rol yang dibawakan sang Ayah yang sering manggung di berbagai kafe. Suara emas Rian pun sudah terlihat sejak usia dini. Meski kemampuan menyanyinya baru diakui setelah duduk di bangku SMP, tapi dari kecil Rian kerap memenangi lomba Adzan dan lomba baca Al Quran, selain juga berprestasi di bidang akademis.Melebihi sang kakak, Rian, prestasi Kiki di bidang akademis luar biasa menonjol. Sedari kecil, Kiki yang punya nama lengkap Dwikky Aditya Marsall ini dikenal sebagai anak pandai yang pendiam.
Dari usia TK, Kiki selalu menuai pujian para guru. Kiki selalu
mendapat rangking 1. Saking pintarnya, Kiki sampai-sampai pernah mendapat
beasiswa dan ditawari untuk loncat kelas. Namun soal musik, Kiki kecil kalah
dibanding sang kakak. Kala itu bakat musik Kiki memang belum terlihat. Tapi tak
berarti Kiki tak punya kiprah sama sekali. Selain sempat merasakan jadi juara
lomba Adzan, Kiki yang kelahiran Yogyakarta,
21 November 1988 ini pun pernah bergabung dengan grup qasidah di sekolahnya.
Koki Ngeband Bakat musik yang besar dari usia dini justru
ditunjukkan oleh Nurul Damar Ramadhan alias Rama. Dari kelas 3 SD, Rama sudah
tergila-gila pada musik. Sang kakak tertualah yang mengenalkan Rama pada dunia
satu ini. Selain mengajari main musik, sang kakak juga sering mengajak Rama
kecil menonton konser grup band besar seperti Gigi dan Slank.Karena dasarnya
memang berbakat, sejak kelas 4 SD, Rama sudah diterima bergabung dalam grup
band yang personilnya sudah duduk di bangku SMA dan kuliah. Melihat keseriusan
Rama, orang tuanya pun memberi izin. Apalagi, sejak kecil Rama adalah anak yang
baik dan penurut. Saking baiknya, Rama jarang sekali menyusahkan orang tuanya.
Kalau ingin membeli sesuatu, Rama yang lahir di Jakarta, 2 Mei 1987 ini memilih menabung uang
jajannya. Jika telah lama menabung tapi uang yang terkumpul belum cukup, baru
deh, Rama minta bantuan orangtuanya. Tak hanya jadi anak baik di rumah, di sekolah
pun Rama jadi tauladan berkat prestasi akademis dan kegiatannya di pramuka.
Sementara Wahyu alias Wahyu Piaji,
terkenal pemalu dan pendiam sedari kecil. Wahyu bocah amat jarang bergaul.
Teman bermainnya bisa dihitung dengan jari. Di dalam kelas, paling Wahyu ngobrol dengan teman sebangkunya saja. Hal ini terus berlanjut hingga SMP, bahkan SMA. Berantem atau tawuran, tak ada dalam kamus pria kelahiran 1 Februari 1987 ini. Tapi jangan tanya bakat musiknya. Kelas 6 SD Wahyu sudah bergabung dengan sebuah band.
Teman bermainnya bisa dihitung dengan jari. Di dalam kelas, paling Wahyu ngobrol dengan teman sebangkunya saja. Hal ini terus berlanjut hingga SMP, bahkan SMA. Berantem atau tawuran, tak ada dalam kamus pria kelahiran 1 Februari 1987 ini. Tapi jangan tanya bakat musiknya. Kelas 6 SD Wahyu sudah bergabung dengan sebuah band.
Nah, di antara 5 personil Massive,
Rayyi Kurniawan lah yang bakat musiknya paling akhir muncul. Rai kecil lebih
tertarik dengan olahraga beladiri daripada berkesenian. Mengikuti jejak sang
kakak, Rai aktif di pencak silat. Rai yang kelahiran Jakarta, 3 Maret 1988 ini adalah bocah yang
ambisius. Kalau melihat anak tetangga punya mobil-mobilan baru, Rai akan
menuntut yang lebih bagus pada orang tuanya. Kalau tak dikabulkan, Rai akan
ngambek. By Asep Masiver