Menulis diary sepertinya tidak bisa menjadi rutinitas setiap hari lagi.
Mataku selalu lengket begitu sampai di depan tempat tidur, dan bantal-bantal yang terlihat begitu menggoda untuk menampung batok kepalaku.
Kalau mau menulis pagi hari, waktunya terlalu mepet.
Siangnya, u knowlah, JOB menanti.
Si nur selalu marah tanpa sebab, mungkin dia halangan 25hari
sebulan.
Tiba-tiba membaik juga, tanpa sebab. Aneh sekali.
Semoga aku tidak terbawa sakit hati.
Setidaknya harus bertahan satu bulan di kerjaan ini.
Demi impian, cita-cita dan kesendirianku _sendiri.
Dirumah juga gak ada yang ngerti kerjaan. Semua sibuk kerja.. kerja.. kerja.. demi si uang.