Entri Populer

Minggu, 27 Januari 2019

Hujan sore ini

Hujan Sore ini memaksaku
mengurai kembali papahan rindu
yang sudah dulu,
ku kemas berlapis-lapis
Untuk membukapun tiada mampu

Hujan sore ini memaksaku
menikmati kilasan memori
seperti layar yang lepas
mengalihkan imajinasiku untuk menyatu

Hujan Sore ini memaksaku
basah dalam kisah ini
aku harus berlari
menggena kencang untuk kau dengar
aku menunggu disini

Hujan sore ini memaksaku
mengambil pelepah hatiku
tuk lindungi dirimu
dari segenap prasangka
yang meluluh lantakkan janjimu

Yang bidadari, Yogyakarta 26/9/2014

Kamis, 24 Januari 2019

IBA

Sore hari, jalan-jalan ke T-Garden sama sepupuku Rani.

Ya.. cukup asik sih.

Tapi kok ada yang kurang karna sebelumnya aku pernah datang ke tempat itu bersamamu.

Kami mengambil banyak foto. Foto indah yang dijepret bergantian. Karna wanita adalah objek, yang selalu ingin terlihat Cantik. Ingin terlihat indah.

Fikiranku terngiang kembali.

Aku selalu tersenyum dan bertingkah manja jika berada disampingmu. Karna lebih dari segalanya.  Aku tidak mampu menutupi ekspresi bahagiaku saat kita jalan-jalan.

Sang Logika bermain => Keegoisanku membuatku membencimu jika sampai kau mengenal wanita dan bertingkah hampir sama seperti yang kau lakukan padaku.

Cemburuku padamu sangat besar..

Karna aku pernah merasakan Cintamu yang juga besarr..

Jika masih mengenalku, aku harap kau tidak memanjakan siapapun selain aku. Aku Mencintaimu.

-

Detik-detik sebelum pulang, panggilan Video Via Wa darimu masuk.

Aku mengangkatnya dan melihatmu sedang jualan Durian. Kau melihatku berdandan dan ada rani.

Kamu bertanya sedang dimana ?

‘Nanti cintaku diambil orang’

Dibalik kata-kata yang sederhana begitu, aku tau tipe orang sepertimu menghayatinya sampai menjadi luka.

Aku mengikuti permintaan hatiku untuk mengunjungi tempatmu jualan di depan Cfc.

Kamu sering mengajakku, tapi aku tidak pernah bisa. Dan mumpung sama rani. Kuajak dia kesana, bermodalkan bertanya pada Google Maps.

Kami lewat Kebun Binatang. Mungkin ini jalan belakang.

Syukurnya gak kesasar.

Lokasi Jualanmu persis di samping Cfc. Aku langsung melihatmu begitu lihat ada yang jualan Durian di pinggir jalan.

Aku merindukanmu.

Saat kita mulai bicara, aku merasa aku kok kasihan padamu.

Kulihat penampilanmu yang lusuh itu. Baju, topi, celana dan sepatu. Semuanya tampak lusuh.

Aku benar-benar simpati dan iba.

Inikah orang yang aku Cintai “?

Sesusah inikah hidup yang biasa dijalaninya.

Tuhan, jika dia memang pekerja keras. Anugrahkanlah pekerjaan yang sesuai hasil dengan keringatnya.

Laki-laki muda ini, kenapa tidak punya gengsi. Apakah dia membuang jauh gengsi itu.

Demi apa ?

Demi hidupnya di masa depan ?

Atau demi aku ?

Ah TOLOL.

Kamu dilahirkan di Dunia yang sangat kasar, Kamu terlalu keras buat aku. (Klasik taik-taik pukimak)

Kamu pegang tanganku,lalu cium, Cubit pipiku, memeluk dan merangkul hatiku.

Membuatku meleleh dan bahagia. Tapi aku kok merasa Resah.

Hati ini kok malah makin Rapuh.

Seperti merasa, aku memang akan menjadi bebanmu kelak.


Tanpa diinginkan juga aku jadi memikirkan Dion.

Rasa ini pernah singgah padaku. Mirip tapi tidak sama persis.

Ketika aku menyayangi Dion Sembiring.

Kondisinya Lusuh, kumal, dan terhina.

ketika melihatnya membuatku sangat  kasihan.

Kenapa dia harus terlahir sebagai kaum bernasip Susah.

Tapi saat aku duduk disana, dia bisa tersenyum indah, seolah segalanya baik-baik saja.  

Menghujaniku dengan kata-kata manis yang terangkai dari hati.

Otomatis tersentuh haru.

‘Cintaku, jangan terlalu memaksakan diri. Untuk memperjuangkanku. Banyaklah Berdoa. Jikapun kita tidak bisa bersama di Dunia ini. Semoga di Kehidupan Abadi, kita bisa dipertemukan Kembali’.

Amin.

Hatiku, tidak ada yang tau hatiku. Hatiku sangat mencintaimu.

Sampai, seandainyapun tidak bersama, aku sanggup mengikhlaskan itu.

Hatiku sudah pernah menikah denganmu.

Jadi untuk kebahagiaan yang tak lama itu. Aku Ucapkan Terimakasih yang Manis dan Selamat tinggal yang Indah.

Rabu, 02 Januari 2019

haha

Aku belum mandi dari Pagi. Sudah setengah hari bahkan. Ha ha
Aku enggak mau mengelak kalau ada yang bilang aku ini malas. Aku iyakan saja. Haha



Selasa, 01 Januari 2019

Menghindar Saja


Aku berbincang dengan ayahku tadi. Dan dia sangat tidak merekomendasikan diriku untuk menikah dengan seorang laki-laki sepertimu.

Ayah bilang, kamu pelit.
Dan aku hanya meyakinkan ayah sekedarnya saja.
Kotornya, ayahku kurang setuju memiliki menantu seperti dirimu.
‘Oo Tuhan, bisakah sekali saja aku dipertemukan dengan seorang laki-laki yang kusukai dan disukai oleh keluargaku juga ?
Kenapa mereka mengharapkan yang sempurna >? Apakah tidak terlihat jika wujudku ini juga brekele, jauh dari kata sempurna.
Taik anjing juga kadang.
Terdengar sepele, tapi cukup meremukkan perasaan setiap kali memikirkannya.
**


#Chery_Alfitra

Senin, 31 Desember 2018

--Malam tahun Baru 2019 with Laia

Senyummu yang manis sekali itu, I Can See That. Masih semanis Laia yang kukenal 8tahun lalu dibalik baju putih abu-abu.

Menatapku meski hanya lewat Video Call Whatsaap.

Wajah Manis.

Kulit Putih.

Pipi Chuby.

Dan Tertawa.

Aku masih membarimu kata-kata Gombalan, Bibirku otomatis mengutarakan itu saat melihatmu.

Tipe yang kusuka dari dulu. Yang Tampan sepertimu.

Kita Bercerita soal, Masa lalu yang sama.

..

Bukannya tak mensyukuri pacarku yang sekarang. Tapi melihat fisiknya yang seram dan berantakan, dan kadang sedikit murahan.

Membuatku kehilangan selera.

Terkadang sedikit malu berjalan berdua dengannya.

Sisa-sisa kenangan Tai.