Menurut TM paling tidak ada
empat tahap perkembangan peradaban manusia:
1. Spiritual
Alamiah, saat manusia belum memanfaatkan akalnya sehingga mengakui adanya
“sesuatu” yang melebihi kemampuan manusia, yaitu alam. Saat ini manusia
mengandalkan pancaindera dan batin-nya.
2. Spiritual Religious, saat manusia berusaha mendapatkan sang pencipta alam,
yaitu “tuhan”. Manusia telah mulai memanfaatkan akalnya, mencari sang pencipta
alam berdasar logika fikir pasti sanggup menundukkan alam. Berkat spiritual
religious manusia tidak takut lagi pada kekuatan alam karena telah menemukan
sang pencipta alam.
Spiritual Religious memanfatkan “dogma” untuk menata kehidupan manusia yang tidak takut lagi pada kekuatan alam agar tidak bertindak sesuka hatinya, sehingga dapat merusak kelestarian alam yang dibutuhkan oleh manusia.
Manusia berlindung dibawah Tuhan Yang Maha Kuasa (bedakan dengan Tuhan Yang Maha Esa), yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik bagi yang patuh kepadaNya dan memberikan sangsi pada yang ingkar.
Dogma bersifat alami sehingga tidak perlu dibuktikan lewat pancaindera maupun akal.
Spiritual Religious memanfatkan “dogma” untuk menata kehidupan manusia yang tidak takut lagi pada kekuatan alam agar tidak bertindak sesuka hatinya, sehingga dapat merusak kelestarian alam yang dibutuhkan oleh manusia.
Manusia berlindung dibawah Tuhan Yang Maha Kuasa (bedakan dengan Tuhan Yang Maha Esa), yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik bagi yang patuh kepadaNya dan memberikan sangsi pada yang ingkar.
Dogma bersifat alami sehingga tidak perlu dibuktikan lewat pancaindera maupun akal.
3. Science yang materialistik mengandalkan pancaidera yang ditunjang oleh akal.
Tuhan YMK dirasa mengekang kebebasan berkeyakinan, berfikir apa lagi
berbuat.
Karena Tuhan tak dapat terakses oleh pancaindera dan dogma tidak dapat diterima oleh akal (bedakan dengan fikiran), maka Science menyatakan bahwa isi alam semesta hanyalah materi. Materialisme inilah yang menjadikan manusia menjadi atheis.
Karena Tuhan tak dapat terakses oleh pancaindera dan dogma tidak dapat diterima oleh akal (bedakan dengan fikiran), maka Science menyatakan bahwa isi alam semesta hanyalah materi. Materialisme inilah yang menjadikan manusia menjadi atheis.
4. Spiritual ilmiah adalah upaya manusia membebaskan diri dari atheisme
sekaligus menempatkan Tuhan YME (bedakan dengan Tuhan YMK) sebagai pemersatu
seluruh umat manusia,agar tidak terkotak-kotak.
Keempat tahapan itu berlaku secara tumpang tindih (over lap), tahap ke 1 belum selesai telah disusul tahap ke 2, ke 3 dan seterusnya.
Hal ini membuktikan bahwa peradaban manusia berlangsung secara revolusioner (berubah dengan sangat cepat), berbeda dengan peradaban tumbuh-tumbuhan dan hewan yang berlangsung secara evolusioner (bertahap)/ memerlukan waktu sangat panjang.
Keempat tahapan itu berlaku secara tumpang tindih (over lap), tahap ke 1 belum selesai telah disusul tahap ke 2, ke 3 dan seterusnya.
Hal ini membuktikan bahwa peradaban manusia berlangsung secara revolusioner (berubah dengan sangat cepat), berbeda dengan peradaban tumbuh-tumbuhan dan hewan yang berlangsung secara evolusioner (bertahap)/ memerlukan waktu sangat panjang.