Sebagai Orang Tua, Mungkin kita merasa sudah mendidik anak
dengan sangat Baik.
Dan merasa segala yang kita berikan kepada anak, entah itu
berupa Materi ataupun kasih sayang Sudah lebih dari cukup untuk anak.
Tapi nyatanya ada banyak anak yang menjadi Korban Bully
disekolah maupun dilingkungannya.
Yang tidak disadari oleh orang Tuanya sendiri.
Salah satu pengalaman kecil saya adalah pernah jadi Korban Bully kakak kelas. Karna saya anaknya pemalu dan Kurang cakap berkomunikasi. dulu banyak teman yang merasa Dirinya Hebat dan Karna ingin dianggap berkuasa oleh teman-teman yang lain. Akhirnya melakukan tindakan bully kepada saya.
Salah satu pengalaman kecil saya adalah pernah jadi Korban Bully kakak kelas. Karna saya anaknya pemalu dan Kurang cakap berkomunikasi. dulu banyak teman yang merasa Dirinya Hebat dan Karna ingin dianggap berkuasa oleh teman-teman yang lain. Akhirnya melakukan tindakan bully kepada saya.
Sebagai Orang Tua tidaka da salahnya kan. Untuk mengenali beberapa Ciri-ciri anak yang sering menjadi Korba Bully di lingkungan sekolah dan pertemanannya :
1. Pendiam
Mereka yang sering menjadi Korban Ejekan dan Keusilan teman-temannya, Biasanya cenderung lebih Pendiam. Karna merasa tertindas dan dianggap lemah.
Seolah mereka tidak memiliki seorangpun yang mendukung.
Karna itu yang selalu menjadi korban bully akan memiliki perasaan yang sangat sensitif.
Di rumah juga begitu, Bisa jadi sang anak akan tertutup dan suka main sendiri. Atau jika karakter sang anak bertempramen, Di rumah dia cenderung nakal dan suka cari perhatian.
Seolah mereka tidak memiliki seorangpun yang mendukung.
Karna itu yang selalu menjadi korban bully akan memiliki perasaan yang sangat sensitif.
Di rumah juga begitu, Bisa jadi sang anak akan tertutup dan suka main sendiri. Atau jika karakter sang anak bertempramen, Di rumah dia cenderung nakal dan suka cari perhatian.
2. Kesulitan Bersosialisasi
Karna sudah terlalu sensitif, ketika menjadi bahan Bully, Biasanya korban bully juga suka menyendiri.
Jika teman-temannya main secara berkelompok, yang tipe
seperti akan lebih suka bermain sendiri.
Jika orang tua tidak Ngeh dengan sikap anak yang penyendiri ini kalau dibiarkan bisa terbawa sampai Dewasa. Sebaiknya sebagai Orang tua harus memberi semangat dan Dorongan agar lebih percaya diri kepada Anak.
Jika orang tua tidak Ngeh dengan sikap anak yang penyendiri ini kalau dibiarkan bisa terbawa sampai Dewasa. Sebaiknya sebagai Orang tua harus memberi semangat dan Dorongan agar lebih percaya diri kepada Anak.
3. Suka Berimajinasi
Ada kemungkinan sang
anak korban buly akan suka menghayal. Karna merasa tak cukup Kuat untuk melawan Orang lain, maka menghayal menjadi Tokoh yang dia Sukai sebagai Pahalawan, atau menghayal menjadi sosok-sosok tertentu akan sering terjadi.
Memang imajinasi adalah bagian dari pemikiran seorang anak. Tapi terlalu banyak menghayal bisa membuatnya jadi Pemimpi,
tanpa menyadari Realita yang ada.
Sebagai Orang Tua ada baiknya lebih Meng eratkan hubungan. Beri kenyamanan dan Pengertian yang cukup bagi anak agar merasa lebih dihargai.
Anak yang mendapat kasih sayang cukup dari rumah, biasanya cenderung lebih bisa mengatasi masalahnya di Luar sekolah.
Sebagai Orang Tua ada baiknya lebih Meng eratkan hubungan. Beri kenyamanan dan Pengertian yang cukup bagi anak agar merasa lebih dihargai.
Anak yang mendapat kasih sayang cukup dari rumah, biasanya cenderung lebih bisa mengatasi masalahnya di Luar sekolah.
4. Tidak takut terhadap Hantu
Jika anak-anak pada
umumnya takut hantu. Berbeda dengan-anak Korban Bully.
Menurut satu Study biasanya mereka yang mengalami tekanan dan depresi dalm hidup cenderung lebih berani pada hantu. dibanding mereka yang menjadi Pelaku Bully.
Karna alasan Mental. Para penyendiri, tidak punya alasan untuk takut kepada makhluk menyeramkan. bahkan untuk duduk sendirian di Kamar mandi yang gelap biasanya korban bully lebih berani.
Menurut satu Study biasanya mereka yang mengalami tekanan dan depresi dalm hidup cenderung lebih berani pada hantu. dibanding mereka yang menjadi Pelaku Bully.
Karna alasan Mental. Para penyendiri, tidak punya alasan untuk takut kepada makhluk menyeramkan. bahkan untuk duduk sendirian di Kamar mandi yang gelap biasanya korban bully lebih berani.
5. Dari Korban Bisa pindah Jadi Pelaku
Anak yang sering mendapat cemooh dari suatu sekolah ketika naik kelas dan pindah ke sekolah berbeda. Ada kemungkinan akan menjadi Pelaku Bully itu sendiri. Karna dendam terhadap apa yang dilakukan orang lain kepadanya di masa lalu. Maka ketika merasa memiliki kekuatan lain di masa yang datang. yang jadi Korban malah melampiaskan kemarahannya kepada yang Lain.
Kalau dulu ada buadaya Plonco dimana kakak kelas menyiksa adik kelas, kira-kira begitulah perputarannya. Ketika sang adik kelas suatu hari menjadi kakak kelas. Dia akan membalas dendam kakak kelasnya kepada adik kelasnya lagi.
Jenis -Jenis Bully
1. Dibully secara Verbal _ Biasanya membuly seseorang yang dianggap lemah melalui kata kata. dihina, diberi julukan sesuai kondisi kelemahannya, Difitnah, Jadi bahan olok-olok, bahkan sampai di intimidasi dengan kata-kata ancaman.
2. Dibully secara Fisik _ tingkat bully yang semacam ini sebenarnya sudah sangat berbahaya, karna melibatkan kontak fisik dalam upaya pelaku membuly korban, seperti tendangan, pukulan, dan sebagainya. Ada Kemungkinan pelaku Bully yang mengunakan kekerasan fisik dimasa depan akan melakukan tindak kriminal.
3. Dibully secara Sosial _Bullying yang satu ini biasanya melibatkan banyak pelaku. Cenderung melakukan pelemahan harga diri korban bully dengan cara pengabaian, pengucilan, atau penghindaran. Sikap-sikap kecil seperti pandangan sinis, lirikan mata, tawa yang mengejek, hingga bahasa tubuh yang merendahkan korbannya adalah berbagai jenis perlakuan bullying tipe ini. Bullying ini paling sulit dideteksi dari luar. Korban bullying ini biasanya akan merasakan depresi yang luar biasa sehingga merasa nggak nyaman berada di lingkungan sekitar.
4. Dibully melalui elektronik _ Kemajuan teknologi menjadi faktor berkembangnya bullying tipe ini. Bentuk bullying ini biasanya meliputi kata-kata kasar atau bahkan gambar yang nggak senonoh dimana pelaku mengirimkan gambar-gambar tersebut melalui media elektronik seperti SMS, chatting, atau media sosial populer lainnya.
Tapi apapun Bentuk Bully yang ada. Semoga bisa dihentikan dengan segera.
Kalau dulu ada buadaya Plonco dimana kakak kelas menyiksa adik kelas, kira-kira begitulah perputarannya. Ketika sang adik kelas suatu hari menjadi kakak kelas. Dia akan membalas dendam kakak kelasnya kepada adik kelasnya lagi.
Jenis -Jenis Bully
1. Dibully secara Verbal _ Biasanya membuly seseorang yang dianggap lemah melalui kata kata. dihina, diberi julukan sesuai kondisi kelemahannya, Difitnah, Jadi bahan olok-olok, bahkan sampai di intimidasi dengan kata-kata ancaman.
2. Dibully secara Fisik _ tingkat bully yang semacam ini sebenarnya sudah sangat berbahaya, karna melibatkan kontak fisik dalam upaya pelaku membuly korban, seperti tendangan, pukulan, dan sebagainya. Ada Kemungkinan pelaku Bully yang mengunakan kekerasan fisik dimasa depan akan melakukan tindak kriminal.
3. Dibully secara Sosial _Bullying yang satu ini biasanya melibatkan banyak pelaku. Cenderung melakukan pelemahan harga diri korban bully dengan cara pengabaian, pengucilan, atau penghindaran. Sikap-sikap kecil seperti pandangan sinis, lirikan mata, tawa yang mengejek, hingga bahasa tubuh yang merendahkan korbannya adalah berbagai jenis perlakuan bullying tipe ini. Bullying ini paling sulit dideteksi dari luar. Korban bullying ini biasanya akan merasakan depresi yang luar biasa sehingga merasa nggak nyaman berada di lingkungan sekitar.
4. Dibully melalui elektronik _ Kemajuan teknologi menjadi faktor berkembangnya bullying tipe ini. Bentuk bullying ini biasanya meliputi kata-kata kasar atau bahkan gambar yang nggak senonoh dimana pelaku mengirimkan gambar-gambar tersebut melalui media elektronik seperti SMS, chatting, atau media sosial populer lainnya.
Tapi apapun Bentuk Bully yang ada. Semoga bisa dihentikan dengan segera.