Aku tidak terlalu
suka keramaian.
Entah
karna apa.
Mungkin jika karna
sendiri takkan ada yang memberikan penilaian apapun tentang diriku.
Ya, karna hal yang
paling kutakuti adalah ketika sesuatu dalam diriku, yang menjadi kekuranganku
dinilai oleh orang lain.
Bukan hanya dinilai.
Ketika dipertanyakan, atau malah diperhatikan. Aku sudah merasa risih.
Dalam satu minggu,
aku ingin punya waktu selama 5 hari enam malam untuk sendiri dan hanya dengan
diriku sendiri.
Seakan ada
ketenangan yang amat dalam ketika aku berada sendirian di suatu tempat yang damai. misalnya dikamar.
Saat sendiri aku
bisa membaca apapun yang aku mau tanpa batas.
Saat sendiri aku
bisa mengeksplor apapun yang ingin aku kembangkan melalui bantuan internet.
Saat sendiri aku
bisa tertawa dan menangis sendiri seperti orang gila.
Saat sendiri aku
juga bisa mendengarkan musik seHardcore apapun.
Dan yang terpenting,
saat aku sendiri aku ingat akan mati.
sungguh kenyataan yang membahagiakan saat
aku tau 'Mengingat mati itu berpahala.
Dan aku yakin jika
sebelum terlahir ke dunia, manusia itu sendiri di dalam sepi (rahim). Maka
ketika matipun sama. manusia akan mati sendiri kembali pada sepi. Lalu jika
lahir dan mati sendiri dalam sepi.
Kenapa ketika hidup
harus beramai-ramai dan penuh bising.
Ah, aku punya
persepsi yang salah ya.
Mungkin orang-orang akan menyalahkan
persepsiku. Menyangkalnya dengan segala argumen yang ada. Tapi sama seperti
keputusan orang-orang yang suka jika bersama-sama dengan orang lain. Maka
keputusanku hanyalah aku ingin sendiri.
aku belum siap dinilai dan aku belum tertarik
menjadi bagian dari mereka.
By the way. aku
ingin kau tau. Aku punya Tuhan yang sangatkeren.