Entri Populer

Sabtu, 31 Agustus 2013

Catatan Untuk Mama

Aku pernah Dengar sebuah pernyataan jika anak yang sering menyakiti hati Ibunya maka akan kesulitan menjalani hidup dan akan Sulit juga untuk menggapai kesuksesan. dan setelah mendengar itu Sontak saja air mataku Menetes. bisa jadi aku tak akan sukses karna menyakiti hati mama.

So, jika menyangkut hal tentang mama ada ribuan juta alasan untukku meneteskan air mata. Karna itu menyentuh hatiku, dan itu membuatku sakit.

Aku tak pernah tau alasan apa yang membuatku terlahir dari seorang ibu yang kini membenciku. Aku hanya memanggilnya mama. dan mama adalah orang yang paling sering kusakiti seumur hidupku.

 ""
Aku tak perah membicarakan hal-hal pribadiku pada mama, aku tak pernah mengatakan keinginanku pada mama, aku tak pernah memberi tahu siapa saja teman baik atau pacarku saat ini pada mama. yang intinya, aku tak pernah memberi tahu apapun dan mama tidak memahamiku sedikitpun.
ini memang kenyataan pahit, tapi memang beginilah kenyataannya. Selain kedekatan antara ibu dan anak. Kami tidak pernah memiliki kedekatan apapun. mama adalah orang asing buatku dan aku adalah orang asing buat mama.
DAMN

Bukannya aku tak mau dekat dengan mama dan menjadi anak durhaka, (BUKAN) tapi justru kedekatanku dengan mama akan memudahkanku untuk menyandang gelar anak durhaka. itu fikirku.
(kenapa? mungkin kau bingung?)
'ya, itu karna mama tak pernah membuka hatinya untukku sejak aku mulai tumbuh dewasa'
karna, itulah faktanya.
Mama selalu mematahkan argumen yang bahkan bisa ku ungkapkan dengan fakta. Mama tak pernah mendukung mimpi-mimpiku, mama juga tak mau tau apa keinginanku. dan ironisnya mama seakan merasa sebagai Manusia yang paling mengenalku, padahal faktanya dia tidak mengenalku sedikitpun.
Mungkin ini tidak wajar, tapi terkadang aku Membenci sifat mama. aku benci harus lahir dari seorang sepertinya.
kau tidak akan mengerti sebelum kau menyaksikannya sendiri.mamaku memang wanita yang menyebalkan.

Dia yang membuatku ingin Hidup Sendiri, Dia yang membuatku harus mengubur semua cita-citaku, dan Dia yang membuatku tak ingin menikah.

Aku kadang berterimakasih atas semua yang sudah dikorbankannya sejak aku kecil. tapi di Satu sisi aku berharap secepatnya agar aku tak lagi tinggal serumah dengan mama. hal itu bisa membuatku semakin terpuruk. Aku BISA MATI.

Tahukah kau bagaimana rasanya dipermalukan di depan umum, saat ibumu berteriak "aku malu punya anak sepertimu, aku malu mengajakmu pergi kemana-mana, aku menyesal telah membesarkanmu!".
Jika kau tak tau rasanya. kau patut bersyukur, karna aku pernah merasakan hal ini. Aku pernah dipermalukan oleh mama di depan orang banyak, yang pada akhirnya sifatnya itu membuatku jadi seorang anak yang sombong, Pembenci dan Introvet. jujur saja aku menyalahkan mama atas semua kegagalanku. Karna menyaksikan mama tersenyum atas prestasiku adalah hal terakhir yang mungkin akan terjadi di muka bumi ini.

Mama tak pernah bangga atas apa yang kuinginkan. contoh kecil saja, saat aku menyatakan keinginanku untuk menjdi penulis. untuk pertama kalinya aku mengungkapkan keinginanku, saat itu pula untuk yang terakhir aku memutuskan untuk tidak lagi menyatakan keinginan apapun pada mama. Mama bukannya mendukung keinginanku, justru mama langsung menhinaku, dia mencemooh karna karya tulisanku kayak taik "katanya.

Terkadang aku begitu ingin membahagiakannya. tapi tujuan hidup kami berbeda, sesuatu yang aku sukai adalah hal yang paling dibenci mama. dan itu membuatku tak bisa berbuat apapun uuntuk membahagiakan mama. Aku hanya bisa berAngan suatu hari aku akan menciptakan sesuatu yang bisa membuatnya menangis bangga. tapi itu terdengar tak mungkin.

Entah apa salahku yang membuatnya begitu Membenciku. Mungkin karna aku mulai sedikit gila karna ulahnya. Tapi dia tak menyadarinya malah bahkan semakin membenciku. Dalam diamku. Mama tetap menyakitiku. Memandangku datar, Mempermalukan kekuranganku dihadapan orang lain, berteriak dan menyalahkanku walau hanya untuk hal-hal kecil. Ya, Semoga mama bisa membuka hati kecil mama untuk memahamiku suatu saat nanti.

"Ma, ingatkah mama saat aku kecil dulu. Jika aku menangis mama akan berupaya menenangkanku. saat aku kecil mama mengajariku banyak hal. Mama antar aku kesekolah, mama membelaku yang diejek teman-teman. Ingatkah mama hal itu semua?"
Kenapa semua hal itu hanya menjadi bagian dari masa lalu ma. kenapa hari ini tak ada lagi kulihat senyum mama. kenapa hanya ada kebencian yang bisa kurasakan ma!

Yang jelas, aku hanya ingin mama tau.
Aku rela mati demi mama. meski saat ini mama sudah membenciku dan menancapkan kegagalan dami kegagalan dalam benakku. Tapi aku Rela Mati untuk mama.
Please ma, izinkanlah aku menggapai mimpiku. Karna aku juga punya jalan hidup, aku juga punya mimpi besar walau itu tak sejalan dengan apa yang mama harapkan.

semakin lama ku keluarkan unek-unek ini, dan seiring berhentinya jariku untuk mengetik ini. Maka aku harap, hanya aku satu-satunya anak yang merasakan ini. Semoga cahaya mentari lebih cerah esok hari. Amin.