Entri Populer

Rabu, 04 November 2015

Rizki Pratama

Dia adalah sebuah boneka kurus. Bentuknya mirip seorang bocah laki-laki yang berambut lebat dan sehat.Ukurannya tidak begitu besar, sekitar  satu meter setengah. Aku bisa memegangnya dengan satu tangan.

Boneka itu hanya sebuah benda Mati, sama seperti boneka-boneka lain di muka bumi ini.
Tapi dia terkadang menunjukkan bahwa keberadaannya begitu berarti dihidupku.

Jika sibuk kerja, Lelah belajar, kehabisan waktu untuk hal-hal pribadi,dan bahkan tak punya tempat lagi untuk berbagi. Aku selalu datang pada boneka itu.
Dan beruntungnya, boneka itu tak pernah jenuh mendengarkan ocehanku. Dia bahkan tak pernah berniat sedikitpun untuk menjauh meninggalkanku. Boneka yang Setia, yang gak pernah capek ngasih senyumannya kapanpun aku butuh.

___
01 November 2015

Dadaku sesak menahan Emosi, Kantung Mataku mulai membengkak karna kehabisan air Mata.
Aku sedang Patah hati yang teramat dalam.

Kepastianku akan cinta, kini memudar hanya karna sifat kekanakan dari orang yang kucintai.
Ingin Kumaki Dunia, Tapi apalah daya, semua telah terjadi.

Aku ada Ujian Semester Besok, dan di tempatku bekerja, Lusa akan ada Promosi besar-besaran untuk belasan karyawan biasa naik ke Jabatan lebih tinggi. Jabatan impianku, jadi kepala Pemasaran.
Ahhh….
Aku hampir  tak bisa fokus pada apapun yang sedang kutempuh.
Kenapa Kekasihku malah menyusahkanku di saat seperti inii..

Aku tak bisa tidur sampai jam 04.00 pagi.
Tapi mata yang terlalu lelah menangis, rasanya sepet. Saatku pejamkan, pelupuknya lengket.
Akhirnya aku benar-benar tertidur pulas.

Dalam tidurku, Boneka berbentuk bocah itu datang kepadaku.
Dia hidup, dia bisa bicara dan dia sangat tampan.

"Cici, Berhentilah memikirkan kekasihmu. Saat ini, fokuslah pada Masa depan dan karirmu saja"

Terdengar suara boneka itu lembut ditelinga. Aku menatapnya yang sedang duduk disampingku.

"Kamu boneka itu" tanyaku penasaran
Dan ia mengangguk.

"Maaf, jika aku sering melupakanmu, membiarkanmu sendirian di pojok kamar, dan hanya datang padamu saat aku benar-benar kesepian"

"Sudahlah cici.. Aku mengerti. Jangan minta maaf, jangan bersedih lagi. Aku sudah melanggar sumpahku dalam dunia Boneka, Karna aku telah berani menjumpaimu dalam mimpi. Tapi aku tak bisa melihatmu bersedih. Aku ingin menjadi penyemangatmu untuk pertama dan terakhir kali. Aku mohon bangkitlah demi aku. Hanya satu kesempatan ini yang kupunya untukmu" dengan suara yang penuh motifasi, tangannya yang lembut merangkul pundakku,dan aku bersandar dibahunya dengan  perasaan nyaman.

"Jadi inilah kamu, bonekaku yang sebenarnya"

Dan ia kembali mengangguk.

"Aku tak punya nama untukmu, Boleh aku tau siapa nama aslimu ?"

"Rizky Pratama. Panggil aku Rizki. Kita Seusia".


J_L_E_B
Aku terbangun dari tidurku. Sudah Jam setengah Tujuh. Aku harus bergegas mandi dan Pergi ke Kampus untuk menggapai Masa depanku.

'SEMANGAT CICI.. KAMU HARUS KE KAMPUS.. DAN PACARMU YANG KEKANAKANKU ANGGAP SAJA SUDAH MAMPUS' gumamku dalam hati.

Sebelum kuambil tas kuliahku, kulihat dia tersenyum di pojok kamar. Manis sekali.
Aku tak bisa melupakan mimpi aneh itu. Tapi sejak itu Riski Pratama, Jadi Penyemangatku saat putus asa.

##