Melihat putriku seperti sedang menikmati sebuah karya Tuhan yang diciptakan berdasarkan Aku.
Matanya bulat dengan ciri khas tatapan yang hidup dan berbinar seperti tatapan ayahnya. Laki-laki yang kucintai. Lengkap dengan bulu mata super lentik dan alis yang super tebal, menambah pesona keimutan yang hakiki.
Pipinya yang gempal, bulat kecil dan tembam meskipun tidak berbadan gemuk.
Bibirnya yang kecil, mungil atas bawah. Dan juga paras cantik yang tiada membosankannya dipandang.
Oh God. Apakah karena dia adalah anakku. Karya yang dihasilkan dari dalam diriku. Hingga aku tiada pernah berhenti bersyukur ketika menatap dan mengaguminya.
Meskipun jauh dari kata sempurna. Karena tubuhnya yang mungil, lebih kecil dibandingkan dengan putri lain seusianya.
Tapi dia adalah wujud penciptaan Tuhan yang paling kusyukuri di Dunia ini.
Semangat hidupku, seperti matahari yang bersinar di pagi hari di kala aku sedang butuh penerangan untuk hidup yang lebih baik.
