Entri Populer

Selasa, 09 Oktober 2018

Sesuatu yang kusebut KAU (part 2)

 Aku tidak boleh plinplan. 

Semua kesulitanku tercipta karna adanya kau. 

Suatu masa, perasaan ini pasti akan terulang, meski bukan pada orang yang sama. 

Aku sedang menggali tujuan ku sekarang. 

Tak mungkin aku bersedia menunggu hanya untuk mendapat hasil, Terluka. 

Jika tak ingin terluka kembali, aku harus tinggalkan saja. 

Selama kita bersama, hadiah yang pernah kudapat hanya sebuah jam tangan butut. Itupun bukan hasil dari kau beli, tapi dapat dari suatu tempat. 

2tahun yang panjang, hanya membelikan hadiah sepatu harga 30ribu. Tak adalah upaya untuk mengusahakan kebahagiaan aku. 

Kau sangat pelit, untuk seorang manusia yang punya pekerjaan. 

Jangankan untuk aku. Baju yang kau pakai saja, tak terbelimu. 

Maaf bukan mengungkit kepelitanmu terlalu banyak. Tapi setiap menjumpaiku, baju yang kau pakai, hanyalah baju yang pernah kupinjamkan, entah itu punya adik laki-laki ku atau milik ayahku. 

Ironisnya, saat sudah kupinjamkan padamu, baju itu jadi milikmu. Sungguh miris, antara pelit dan perhitungan. Kau lebih cocok disebut Miskin. 

#! NotesHates