ya, beberapa bulan lalu aku bermimpi tentang perumahan ini, tapi aku mengabaikannnya begitu saja karna 'itu hanya bunga tidur'.
Perumnas mandala adalah salah satu tempat di kota medan yang sudah Modern penduduknya, pastinya jauh beda dengan daerah rumahku sekarang di desa Namorambe.
Tak terbayang beberapa tahun silam, aku memulai semuanya dari tempat ini. ketika masih usia lima tahun mama membawaku pindah ke perumnas mandala. ketika itu aku masih kecil. mama mendaftarkanku ke sekolah untuk pertama kalinya. aku mulai mengenal dunia pendidikan dan pertemanan.
di perumnas mandala ini juga untuk pertama kalinya aku mengagumi seorang anak laki-laki bernama Wahyudi. akupun pernah begitu sohib dengan beberapa teman, Indah, wanda, habib dan juga dinda.masa bermain dengan mereka dulu kini sudah menjelma menjadi ingatan indah masa kecilku.
Tapi ada satu kenangan pahit dengan seorang murid nomor 1 di masa sekolahku. namanya putri. Putri selalu juara 1 di kelas kami, tapi dia tak tau cara berteman. selain dengan sahabat dekatnya, dia tak pernah berkelakuan baik.
aku selalu Muak menghadapi sikapnya yang keterlaluan. Ketika itu mungkin aku teramat polos, sehingga begitu mudahnya dihina oleh putri. Dan aku beruntung ketika aku berharap agar bisa menjauh dari putri, mama kembali membawaku pindah rumah dan pindah sekolah.
pergi meninggalkan semua cerita indah di sekolahku bersama semua sohibku. tanpa sedikitpun ucapan perpisahan. tapi itu Kontan membayar lunas rasa Muakku pada Putri. kini aku punya dunia dan sekolah baru di pedesaan Namorambe.
ya, kurang lebih selama 6tahun aku pernah merasakan indah dan pahitnya masa kecilku di perumnas mandala ini. Dan hari ini setelah bertahun tahun, bahkan aku sudah tamat SMA. aku kembali datang ke tempat ini. Melihat sebuah persimpangan yang telah ditambah properti-properti Modern, melihat satu-persatu rumah yang sudah mengalami perubahan, dan bahkan menjejaki jalan becek yang dulu begitu akrab menyentuh kakiku tanpa alas. kini tanah itu sudah tertutup penuh oleh aspal.
Menyaksikan kembali pemandangan di sekelilingku mengenai tempat masa kecil ini, seakan mengoyak perasaan dan membongkar kembali ingatan yang sudah perlahan terkubur di otakku.
tiba-tiba aku merindukan indah, wahyudi dan habib. ya Tuhan dimana sahabat-sahabatku itu sekarng ?
aku bahkan melihat rumah temanku RIO teman sekelasku, anaknya pak ali, kini sudah kosong tanpa penghuni. sepertinya rumah itu mau dijual.
Seakan Permainan Takdir, mataku tiba-tiba terbuka lebar ketika aku ingin pulang. sebuah jalan asing, yang pernah begitu jelas tergambar di mimpiku, kini jalan itu ada di depan mataku dengan begitu miripnya. ya, Tuhan. apa artinya semua ini ?
aku masih belum menemukan jawaban tentang "Kehidupan yang tak kekal ini"
Ketika di rumah bibik aku sempat menonton Tv, dan ternyata sebelum Tahun 2013 sekarang ini, di masa lampau takdir pernah menorehkan cerita dan hari penting di tanggal 10 april ini, Diantaranya :
1. pada tanggal 10 april 1931 seorang penyair idola saya Khalil Gibran Meninggal Dunia.
3. pada tanggal 10 april 1921, adalah hari dimana Kapal Titanic pertama kali berlayar. Dan tanggal 15 april 1921, kapal ini tenggelam
Mungkin ada banyak lagi peristiwa penting yang pernah terjadi di tanggal 10 april. namun belum tertulis di sini.
entahlah, yang kutau. hari ini juga menjadi hari bersejarah buatku. dimana setelah bertahun tahun tak kembali, hari iini aku kembali merindukan masa kecilku. dan mungkin aku baru tiga kali kembali ke sana. tapi bagian dari sejarah tak mungkin kita haupus dalam hidup kita.
selanjutnya mari kita lihat. bagaimana suara takdir bisa mengejutkanmu dengan kejadian-kejadian tak terduga lainnya.