Aku pernah berkata pada salah satu teman kerja di mercy kalau aku pernah kerja di walet. Dan karna kata-kata adalah doa, pada akhirnya aku benar-benar bekerja di walet.
 |
| #ftowaktumaulamarkerjadimercy |
Sudah tiga hari berlalu, tapi aku belum juga dapat teman baru.
Rasanya sangat canggung dan sulit beradaptasi. Mereka semua memiliki kaki putih khas wanita. Sedangkan aku yang berbeda ini, terlihat sedikit mencolok denganbintik-bintik di kaki dan tangan yang tak terhitung jumlahnya.
Seandainya, aku tersinggung karna ada yang menanyakan hal ini, mungkin aku akan pikir ulang untuk berhenti kerja.
By the way, isi kepalaku hanya ingin cari pengalaman, cari
pekerjaan yang menghasilkan, dan juga menyibukkan diri _daripada suntuk
dirumah.
Karna ada saat-saat ketika sudah tidak
bekerja lagi, akan terasa sangat rindu pada suasana dan kesibukan, yang dilalui
kala ingin berangkat dan pulang kerja
Aku pulang lebih dulu sebelum suami dan anakku.
Padahal udah sempat duduk dan jajan sama novi. Ya, Novi yang ngajak aku kerja,
yang bawa aku kerja di walet.
Meskipun Hpku akhirnya benar-benar jim dan mati, tapi begitu sampai rumah, rasa
lelahku sedikit terobati, karna Rumah adalah tempat terbaik dan ternyaman untuk
istirahat, btw.
Walet adalah Pekerjaan yang super teliti dan njelimet.
Satu-satunya rasa capek dan pegal yang
kurasakan adalah di leher bagian belakang (karna terus tunduk dan
duduk), dan juga bagian jempol kanan karna pegang pinset yang agak keras.
Apakah kedepannya aku akan bertahan !
Ya kita lihat aja nanti.
